Jasad Korban MH17 Disandera untuk Tawar-menawar
A
A
A
DONETSK - Separatists pro-Rusia yang menguasai lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 telah mengendalikan puing pesawat dan jasad para korban.
Para jasad korban MH17 sengaja disandera para separatis untuk dijadikan alat tawar-menawar gencatan senjata dengan militer Ukraina.Demikian laporan media Ukraina, KyivPost, Senin (21/7/2014).
Media Ukraina itu mengutip pernyataan Andre Purgin, seorang pemimpin senior Republik Donetsk Rakyat. “Separatis pro-Rusia akan menjamin keamanan para ahli internasional di tempat kejadian, setelah Kiev setuju gencatan senjata,” katanya.
Jenazah para korban MH17 telah diangkut di gerbong kereta berpendingin menuju sebuah tempat yang dirahasiakan. Para jasad korban itu disebut akan dijadikan bahan oleh separatis pro-Rusia untuk tawar-menawar dengan militer Ukraina.
Dalam beberapa hari terakhir, baku tembak antara militer Ukraina dan separtis pro-Rusia terus terjadi di daerah tersebut.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyerukan gencatan senjata secepatnya di Ukraina timur menyusul tragedi pesawat MH17. Pesawat itu jatuh Kamis pekan lalu, di mana 298 orang, termasuk 12 warga Indonesia di dalam pesawat itu tewas.
Gencatan senjata diperlukan, agar para peneliti internasional bisa leluasa menjalankan tugasnya di lokasi jatuhnya pesawat MH17, di Donestk, Ukraina timur.
Namun, media Ukraina itu menulis, bahwa gencatan senjata tidak mudah terlaksana. Sebab, Ukraina di bawah pimpinan Presiden Petro Poroshenko sudah menderita kerugian besar akibat ulah saparatis. Gencatan senjata dianggap memberikan kesempatan terhadap separatis Ukraina pro-Rusia untuk menyiapkan perlawanan baru di masa depan.
Para jasad korban MH17 sengaja disandera para separatis untuk dijadikan alat tawar-menawar gencatan senjata dengan militer Ukraina.Demikian laporan media Ukraina, KyivPost, Senin (21/7/2014).
Media Ukraina itu mengutip pernyataan Andre Purgin, seorang pemimpin senior Republik Donetsk Rakyat. “Separatis pro-Rusia akan menjamin keamanan para ahli internasional di tempat kejadian, setelah Kiev setuju gencatan senjata,” katanya.
Jenazah para korban MH17 telah diangkut di gerbong kereta berpendingin menuju sebuah tempat yang dirahasiakan. Para jasad korban itu disebut akan dijadikan bahan oleh separatis pro-Rusia untuk tawar-menawar dengan militer Ukraina.
Dalam beberapa hari terakhir, baku tembak antara militer Ukraina dan separtis pro-Rusia terus terjadi di daerah tersebut.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyerukan gencatan senjata secepatnya di Ukraina timur menyusul tragedi pesawat MH17. Pesawat itu jatuh Kamis pekan lalu, di mana 298 orang, termasuk 12 warga Indonesia di dalam pesawat itu tewas.
Gencatan senjata diperlukan, agar para peneliti internasional bisa leluasa menjalankan tugasnya di lokasi jatuhnya pesawat MH17, di Donestk, Ukraina timur.
Namun, media Ukraina itu menulis, bahwa gencatan senjata tidak mudah terlaksana. Sebab, Ukraina di bawah pimpinan Presiden Petro Poroshenko sudah menderita kerugian besar akibat ulah saparatis. Gencatan senjata dianggap memberikan kesempatan terhadap separatis Ukraina pro-Rusia untuk menyiapkan perlawanan baru di masa depan.
(mas)