Israel Serang Rumah Sakit Berkebutuhan Khusus, 2 Tewas
A
A
A
GAZA - Sally Saqr, pria Palestina berusia 20 tahun ini nampak tak berdaya. Untuk menjalani hidup, dia harus dibantu oleh alat-alat penopang kehidupan. Saqr hanyalah contoh kecil warga Palestina di Gaza yang menjadi korban serangan militer Israel.
Saqr adalah salah satu korban selamat dari serangan militer Israel yang menghantam sebuah rumah perawatan bagi pasien berkebutuhan khusus. Melansir Maan News, Minggu (13/7/2014), menurut saksi serangan tersebut datang secara mendadak.
“Tanpa peringatan apapun, mereka melancarkan serangan terhadap kami. Rudal-rudal mereka menghantam rumah sakit kami,” ungkap Direktur fasilitas Kesehatan tersebut, Jamila Alaywa dengan penuh amarah.
“Para pasien tidak mengerti apa yang terjadi pada mereka, yang mereka rasakan hanyalah ketakutan,” Alaywa menambahkan. Dia mengatakan dua pasien di rumah sakitnya tewas akibat serangan itu.
Ola Washahi (37) dan Suha Abu Saada (47) tewas secara mengerikan dalam serangan tersebut. Tubuh mereka yang sudah hancur akhirnya bisa evakuasi beberapa jam kemudian dari balik reruntuhan gedung.
“Ola dan Suha memiliki cacat mental dan fisik yang parah, dan telah hidup di fasilitas kami sejak tempat kami baru saja didirikan. Tubuh mereka berdua hancur, menjadi potongan-potongan,” ucap Alaywa.
“Kami tidak pernah membayangkan bahwa sesuatu seperti ini bisa terjadi. Tidak ada seorang pun di tempat tinggal kami atau orang di sekitar kami yang bisa melakukan perlawanan,” Alaywa menambahkan.
Militer Israel sendiri belum memberikan komentar apapun mengenai serangan yang mereka lakukan terhadap rumah sakit bagi pasien berkebutuhan khusus tersebut.
Saqr adalah salah satu korban selamat dari serangan militer Israel yang menghantam sebuah rumah perawatan bagi pasien berkebutuhan khusus. Melansir Maan News, Minggu (13/7/2014), menurut saksi serangan tersebut datang secara mendadak.
“Tanpa peringatan apapun, mereka melancarkan serangan terhadap kami. Rudal-rudal mereka menghantam rumah sakit kami,” ungkap Direktur fasilitas Kesehatan tersebut, Jamila Alaywa dengan penuh amarah.
“Para pasien tidak mengerti apa yang terjadi pada mereka, yang mereka rasakan hanyalah ketakutan,” Alaywa menambahkan. Dia mengatakan dua pasien di rumah sakitnya tewas akibat serangan itu.
Ola Washahi (37) dan Suha Abu Saada (47) tewas secara mengerikan dalam serangan tersebut. Tubuh mereka yang sudah hancur akhirnya bisa evakuasi beberapa jam kemudian dari balik reruntuhan gedung.
“Ola dan Suha memiliki cacat mental dan fisik yang parah, dan telah hidup di fasilitas kami sejak tempat kami baru saja didirikan. Tubuh mereka berdua hancur, menjadi potongan-potongan,” ucap Alaywa.
“Kami tidak pernah membayangkan bahwa sesuatu seperti ini bisa terjadi. Tidak ada seorang pun di tempat tinggal kami atau orang di sekitar kami yang bisa melakukan perlawanan,” Alaywa menambahkan.
Militer Israel sendiri belum memberikan komentar apapun mengenai serangan yang mereka lakukan terhadap rumah sakit bagi pasien berkebutuhan khusus tersebut.
(esn)