Marty: Kebiadaban Israel Harus Dihentikan
A
A
A
JAKARTA - Invasi Israel terhadap wilayah Gaza di palestina membuat Menteri Luar Indonesia (Menlu), Marty Natalegawa gusar dan marah. Menurut dirinya kebiadaban yang dilakukan Israel harus segera dihentikan.
"Sudah tiba waktunya agar Israel betul-betul ditekan untuk menghentikan tindakan mereka yang biadab ini,” ungkap Marty, seperti yang tercantum di website Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Jumat (11/7/2014).
Menurut Marty, agresi yang dilakukan Israel bukan hanya mempertaruhkan nasib warga Palestina di Gaza saja, namun juga tatanan hukum kemanusiaan internasional. Dia juga menyatakan bahwa Indonesia saat ini sudah berkoordinasi dengan beberapa badan dunia untuk memberikan bantuan terhadap Gaza.
"Kami telah berkomunikasi dengan Perwakilan kita di PBB di New York agar bekerja sama dengan Perwakilan Palestina, bekerja sama dengan Perwakilan negara-negara Organasasi Kerjasama Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok (GNB) untuk mendorong PBB menyerukan penghentian aksi militer Israel di Gaza,” ucap Marty.
“Akar permasalahannya adalah pendudukan Palestina oleh Israel, tindakan ini tidak dapat kita terima. Hal ini hanya menambah penderitaan yang selama ini dirasakan oleh rakyat Palestina yang dikepung di wilayah Gaza,” Marty menambahkan.
Marty juga menambahkan bahwa upaya diplomasi yang dilakukan Indonesia untuk membantu Palestina nyata dan terus bergerak. Namun, hal ini menurut Marty, bukanlah hal yang mudah dan tanpa tantangan. "Tidak mudah untuk dapat menggerakan Dewan Keamanan PBB, namun diplomasi Indonesia akan bertindak sebaik mungkin.”
Menlu juga menegaskan bahwa bantuan yang diberikan Indonesia tidak sebatas pada bantuan kemanusiaan yang akhir-akhir ini diperlihatkan. "Bantuan kita kepada Palestina adalah terus menerus, bukan saja bantuan kemanusiaan, bahkan kita mengadakan Konferensi Internasional di Jakarta untuk menggalang penciptaan kapasitas negara Palestina merdeka".
Sebelumnya, April lalu Indonesia menjadi tuan rumah untuk Conference on Cooperation Among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD). Konfrensi ini, bahkan berhasil menggalang berbagai negara di Asia, Pasifik dan Afrika untuk mendukung Palestina.
"Sudah tiba waktunya agar Israel betul-betul ditekan untuk menghentikan tindakan mereka yang biadab ini,” ungkap Marty, seperti yang tercantum di website Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Jumat (11/7/2014).
Menurut Marty, agresi yang dilakukan Israel bukan hanya mempertaruhkan nasib warga Palestina di Gaza saja, namun juga tatanan hukum kemanusiaan internasional. Dia juga menyatakan bahwa Indonesia saat ini sudah berkoordinasi dengan beberapa badan dunia untuk memberikan bantuan terhadap Gaza.
"Kami telah berkomunikasi dengan Perwakilan kita di PBB di New York agar bekerja sama dengan Perwakilan Palestina, bekerja sama dengan Perwakilan negara-negara Organasasi Kerjasama Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok (GNB) untuk mendorong PBB menyerukan penghentian aksi militer Israel di Gaza,” ucap Marty.
“Akar permasalahannya adalah pendudukan Palestina oleh Israel, tindakan ini tidak dapat kita terima. Hal ini hanya menambah penderitaan yang selama ini dirasakan oleh rakyat Palestina yang dikepung di wilayah Gaza,” Marty menambahkan.
Marty juga menambahkan bahwa upaya diplomasi yang dilakukan Indonesia untuk membantu Palestina nyata dan terus bergerak. Namun, hal ini menurut Marty, bukanlah hal yang mudah dan tanpa tantangan. "Tidak mudah untuk dapat menggerakan Dewan Keamanan PBB, namun diplomasi Indonesia akan bertindak sebaik mungkin.”
Menlu juga menegaskan bahwa bantuan yang diberikan Indonesia tidak sebatas pada bantuan kemanusiaan yang akhir-akhir ini diperlihatkan. "Bantuan kita kepada Palestina adalah terus menerus, bukan saja bantuan kemanusiaan, bahkan kita mengadakan Konferensi Internasional di Jakarta untuk menggalang penciptaan kapasitas negara Palestina merdeka".
Sebelumnya, April lalu Indonesia menjadi tuan rumah untuk Conference on Cooperation Among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD). Konfrensi ini, bahkan berhasil menggalang berbagai negara di Asia, Pasifik dan Afrika untuk mendukung Palestina.
(esn)