Hacker Moskow Diculik AS, Rusia Marah Besar
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Rusia pada Selasa (8/7/2014) menuduh Amerika Serikat (AS) telah melanggar perjanjian bilateral, setelah aparat keamanan AS menculik pria Rusia atas tuduhan sebagai hacker.
Pria Rusia dituduh melakukan kejahatan cyber dengan mencuri data kartu kredit. Rusia marah besar atas tindakan AS itu. Sebelumnya, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengkonfirmasi, bahwa Layanan Rahasia AS menangkap pria bernama Roman Valerevich Seleznev, 30, pada 5 Juli 2014. Dia ditangkap atas kejahatan yang dilakukan tahun 2009-2011.
Namun, Rusia menganggap itu penculikan. Media Rusia melaporkan, pria yang diculik diduga anak seorang anggota parlemen, Valery Seleznev.”Ini adalah kebohongan yang mengerikan dan tindakan provokatif.” Tulis kantor berita Itar-Tass mengutip pernyataan Selezney.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pria itu diculik di sebuah bandara di Maladewa. ”Kami menganggap ini sebagai perilaku tidak ramah terbaru dari Washington,” bunyi pernyataan kementerian itu dalam situsnya.
“Ini bukan pertama kalinya pihak AS mengabaikan perjanjian bilateral. (AS) telah melangkah dengan apa yang disebut penculikan terhadap warga negara Rusia,” lanjut kementerian itu.
Roman Seleznev didakwa di negara bagian Washington pada Maret 2011 atas berbagai tuduhan termasuk penipuan bank, penyebab kerusakan komputer, dan mencuri informasi dari komputer yang dilindungi.
Kasus ini semakin memperuncing ketegangan AS dan Rusia, yang berkali-kali berseberangan dalam hal kebijakan luar negeri. Kedua negara adidaya itu setidaknya berseteru dalam krisis Suriah dan krisis Ukraina.
Pria Rusia dituduh melakukan kejahatan cyber dengan mencuri data kartu kredit. Rusia marah besar atas tindakan AS itu. Sebelumnya, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengkonfirmasi, bahwa Layanan Rahasia AS menangkap pria bernama Roman Valerevich Seleznev, 30, pada 5 Juli 2014. Dia ditangkap atas kejahatan yang dilakukan tahun 2009-2011.
Namun, Rusia menganggap itu penculikan. Media Rusia melaporkan, pria yang diculik diduga anak seorang anggota parlemen, Valery Seleznev.”Ini adalah kebohongan yang mengerikan dan tindakan provokatif.” Tulis kantor berita Itar-Tass mengutip pernyataan Selezney.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pria itu diculik di sebuah bandara di Maladewa. ”Kami menganggap ini sebagai perilaku tidak ramah terbaru dari Washington,” bunyi pernyataan kementerian itu dalam situsnya.
“Ini bukan pertama kalinya pihak AS mengabaikan perjanjian bilateral. (AS) telah melangkah dengan apa yang disebut penculikan terhadap warga negara Rusia,” lanjut kementerian itu.
Roman Seleznev didakwa di negara bagian Washington pada Maret 2011 atas berbagai tuduhan termasuk penipuan bank, penyebab kerusakan komputer, dan mencuri informasi dari komputer yang dilindungi.
Kasus ini semakin memperuncing ketegangan AS dan Rusia, yang berkali-kali berseberangan dalam hal kebijakan luar negeri. Kedua negara adidaya itu setidaknya berseteru dalam krisis Suriah dan krisis Ukraina.
(mas)