Nigeria Tangkap Pria yang Diduga Donatur Boko Haram
A
A
A
ABUJA - Aparat Nigeria pada Selasa (1/7/2014) dilaporkan telah menangkap seorang pengusaha yang diduga sebagai donatur untuk Boko Haram. Dia diduga sebagai salah satu orang yang merencanakan penculikan 200 siswa di Chihok, April lalu.
“Pria itu telah membantu merencanakan beberapa serangan yang dilakukan oleh kelompok militan Islam, termasuk pembunuhan penguasa tradisional, Amir Gwoza,” ungkap pihak militer Nigeria melalui sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.
“Dua wanita juga turut ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan. Salah satunya diduga sebagai pihak yang mengkoordinasikan pembayaran kepada koperasi Boko Haram,” pernyataan tersebut menambahkan.
Juru bicara Departemen Pertahanan Nigeria, Mayor Jenderal Chris Olukolade mengatakan, pria itu adalah salah seorang anggota sebuah organisasi radikal pro-pemerintah. “Dia menggunakan keanggotaannya sebagai kedok atas apa yang ia lakukan,” ungkap Olukalade.
“Pria ini sudah terlibat dengan banyak operasi yang dilakukan Boko Haram sejak lama. Dia bertanggung jawab atas perencanaan serangan terhadap beberapa desa, tokoh adat, dan anggota militer di Nigeria,” Olukalade menambahkan.
“Pria itu telah membantu merencanakan beberapa serangan yang dilakukan oleh kelompok militan Islam, termasuk pembunuhan penguasa tradisional, Amir Gwoza,” ungkap pihak militer Nigeria melalui sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.
“Dua wanita juga turut ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan. Salah satunya diduga sebagai pihak yang mengkoordinasikan pembayaran kepada koperasi Boko Haram,” pernyataan tersebut menambahkan.
Juru bicara Departemen Pertahanan Nigeria, Mayor Jenderal Chris Olukolade mengatakan, pria itu adalah salah seorang anggota sebuah organisasi radikal pro-pemerintah. “Dia menggunakan keanggotaannya sebagai kedok atas apa yang ia lakukan,” ungkap Olukalade.
“Pria ini sudah terlibat dengan banyak operasi yang dilakukan Boko Haram sejak lama. Dia bertanggung jawab atas perencanaan serangan terhadap beberapa desa, tokoh adat, dan anggota militer di Nigeria,” Olukalade menambahkan.
(esn)