Pernah Perang dengan Rusia, Georgia Dirayu NATO
A
A
A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Anders Fogh Rasmussen, pada Rabu (25/6/2014) mengatakan, bahwa NATO akan menawarkan hubungan lebih dekat dengan Georgia. Upaya NATO merayu Georgia, karena negara itu pernah terlibat perang singkat dengan Rusia.
Kendati demikian, Rasmussen tidak menyebut jelas menawarkan kenanggotaan baru kepada Georgia. NATO masih pikir-pikir untuk merangkul Georgia sebagai sekutu barunya, karena takut memprovokasi Rusia yang sangat menentang perluasan NATO ke negara-negara bekas Uni Soviet.
Langkah NATO yang mendekati Georgia itu terjadi di saat Rusia dan Ukraina sedang berseteru. Krisis Ukraina telah memaksa NATO pamer kekuatan di Eropa Timur dengan dalih melindungi sekutu-sekutu mereka di Eropa Timur.
”Kami memiliki prinsip kesepakatan, bahwa kita akan mengembangkan paket substantif untuk Georgia yang akan membantu mendekat ke NATO,” kata Rasmussen, di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan paket bantuan untuk Georgia kemungkinan akan fokus pada peningkatan kerja sama guna memperkuat pertahanan negara itu. Rasmussen menegaskan, NATO terbuka untuk menerima anggota baru, namun tetap saja mempertimbangkan situasi yang terjadi.
NATO juga akan meninjau posisi keanggotaan baru NATO di Montenegro.”Paling lambat pada akhir 2015 apakah akan mengundang (Georgia) untuk bergabung dengan NATO (atau tidak),” ujar Rasmussen, seperti dikutip AFP.
Kendati demikian, Rasmussen tidak menyebut jelas menawarkan kenanggotaan baru kepada Georgia. NATO masih pikir-pikir untuk merangkul Georgia sebagai sekutu barunya, karena takut memprovokasi Rusia yang sangat menentang perluasan NATO ke negara-negara bekas Uni Soviet.
Langkah NATO yang mendekati Georgia itu terjadi di saat Rusia dan Ukraina sedang berseteru. Krisis Ukraina telah memaksa NATO pamer kekuatan di Eropa Timur dengan dalih melindungi sekutu-sekutu mereka di Eropa Timur.
”Kami memiliki prinsip kesepakatan, bahwa kita akan mengembangkan paket substantif untuk Georgia yang akan membantu mendekat ke NATO,” kata Rasmussen, di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan paket bantuan untuk Georgia kemungkinan akan fokus pada peningkatan kerja sama guna memperkuat pertahanan negara itu. Rasmussen menegaskan, NATO terbuka untuk menerima anggota baru, namun tetap saja mempertimbangkan situasi yang terjadi.
NATO juga akan meninjau posisi keanggotaan baru NATO di Montenegro.”Paling lambat pada akhir 2015 apakah akan mengundang (Georgia) untuk bergabung dengan NATO (atau tidak),” ujar Rasmussen, seperti dikutip AFP.
(mas)