MAS: Temukan MH370 Butuh Puluhan Tahun
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pihak Malaysia Airlines (MAS) tetap meyakini, pesawat MH370 yang hilang misterius berada di Samudera Hindia selatan. Namun untuk menemukannya butuh waktu puluhan tahun.
“Sesuatu yang tak diinginkan terjadi pada pesawat itu. Saya percaya (pesawat) itu ada di suatu tempat di Samudera HIndia selatan. Tapi ketika (pesawat) berada di bawah laut, itu seperti menghantam beton. Reruntuhan pesawat bisa tersebar di area yang besar. Dan ada gunung dan lembah di laut itu,” kata Direktur Operasional MAS, Hugh Dunleavy, kepada Evening Standard.
”Saya pikir itu bisa memakan waktu yang sangat lama untuk menemukannya. Kita bicara (dalam skala waktu) dekade,” lanjut Dunleavy, yang juga dilansir Reuters, Selasa (24/6/2014).
Dunleavy membantah berbagai teori konspirasi seputar hilangnya pesawat tipe Boeing 777 itu. ”Setiap saluran berita memiliki beberapa 'ahli' yang belum pernah ke Malaysia, dan tidak tahu tentang pesawat kami. datang dengan cerita tentang apa yang mungkin terjadi,” ujarnya.
“Kemudian anggota keluarga penumpang akan percaya ke salah satu dari ide-ide yang menarik mereka,” imbuh dia mengkritik berbagai spekulasi dari para ahli yang dilansir berbagai media di dunia.
Dia bercerita kepada keluarga penumpang asal China, bahwa misteri tragedi pesawat MH370 baru bisa terjawab setelah pesawat pembawa 239 orang itu telah ditemukan. (Baca: Malaysia Salah, MH370 Tak Melambung dan Menukik)
Pesawat itu hilang misterius sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Ada tujuh penumpang asal Indonesia yang hilang bersama pesawat MH370.
Dunleavy menceritakan, dia pertama kali menerima kabar pesawat MH370 ketika dia akan naik pesawat. ”Yang ada di benak pikiran pertama saya adalah bahwa pilot tertidur, atau sesuatu yang salah dengan sistem komunikasi,” katanya. (Baca juga: Pilot Diduga Tersangka Utama Tragedi MH370)
”Kami memiliki lima pesawat lain di langit di dekatnya (pesawat MH370), jadi pilot senior kami mulai menghubungi mereka, menanyakan apakah mereka pernah melihat pesawat MH370, dan membuat mereka untuk melakukan panggilan dengan sinyal ping itu. Tapi kami punya tidak punya jawaban.”
“Sesuatu yang tak diinginkan terjadi pada pesawat itu. Saya percaya (pesawat) itu ada di suatu tempat di Samudera HIndia selatan. Tapi ketika (pesawat) berada di bawah laut, itu seperti menghantam beton. Reruntuhan pesawat bisa tersebar di area yang besar. Dan ada gunung dan lembah di laut itu,” kata Direktur Operasional MAS, Hugh Dunleavy, kepada Evening Standard.
”Saya pikir itu bisa memakan waktu yang sangat lama untuk menemukannya. Kita bicara (dalam skala waktu) dekade,” lanjut Dunleavy, yang juga dilansir Reuters, Selasa (24/6/2014).
Dunleavy membantah berbagai teori konspirasi seputar hilangnya pesawat tipe Boeing 777 itu. ”Setiap saluran berita memiliki beberapa 'ahli' yang belum pernah ke Malaysia, dan tidak tahu tentang pesawat kami. datang dengan cerita tentang apa yang mungkin terjadi,” ujarnya.
“Kemudian anggota keluarga penumpang akan percaya ke salah satu dari ide-ide yang menarik mereka,” imbuh dia mengkritik berbagai spekulasi dari para ahli yang dilansir berbagai media di dunia.
Dia bercerita kepada keluarga penumpang asal China, bahwa misteri tragedi pesawat MH370 baru bisa terjawab setelah pesawat pembawa 239 orang itu telah ditemukan. (Baca: Malaysia Salah, MH370 Tak Melambung dan Menukik)
Pesawat itu hilang misterius sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Ada tujuh penumpang asal Indonesia yang hilang bersama pesawat MH370.
Dunleavy menceritakan, dia pertama kali menerima kabar pesawat MH370 ketika dia akan naik pesawat. ”Yang ada di benak pikiran pertama saya adalah bahwa pilot tertidur, atau sesuatu yang salah dengan sistem komunikasi,” katanya. (Baca juga: Pilot Diduga Tersangka Utama Tragedi MH370)
”Kami memiliki lima pesawat lain di langit di dekatnya (pesawat MH370), jadi pilot senior kami mulai menghubungi mereka, menanyakan apakah mereka pernah melihat pesawat MH370, dan membuat mereka untuk melakukan panggilan dengan sinyal ping itu. Tapi kami punya tidak punya jawaban.”
(mas)