UE Desak Gencatan Senjata di Ukraina
A
A
A
LUXEMBURG - Uni Eropa (UE) pada Senin (23/6/2014) menyerukan semua pihak yang bertikai di Ukraina untuk bisa menahan diri, dan menaruh senjata mereka, agar dialog damai bisa segera dimulai.
Seperti dilansir Reuters, UE juga mendesak pemerintah Rusia agar turut mengadopsi langkah-langkah efektif guna menghentikan para separatis yang mencoba masuk atau keluar dari Rusia dan mencegah pasokan senjata masuk ke Ukraina.
“UE mendesak semua pihak yang bertikai untuk menghormati dan menyepakati proses gencatan senjata, dalam rangka untuk menstabilkan kondisi di wilayah timur Ukraina,” ungkap pihak UE melalui sebuah pernyataan.
“Stabilitas di wilayah timur Ukraina sangat dibutuhkan, sehingga rencana dialog damai yang dicanangkan presiden Ukriana, Petro Poroshenko dapat segera direalisasikan,” pernyataan tersebut menambahkan.
Pemerintah Rusia sedari awal menyatakan, bahwa dialog dengan pihak separatis adalah satu-satunya cara yang harus ditempuh bila ingin stabilitas di Ukraina dapat kembali. Namun, mereka menyatakan kurang setuju dengan rencana dialog damai yang dikemukanan Ukraina, karena menurut Rusia ajakan tersebut lebih menyerupai ultimatum.
Seperti dilansir Reuters, UE juga mendesak pemerintah Rusia agar turut mengadopsi langkah-langkah efektif guna menghentikan para separatis yang mencoba masuk atau keluar dari Rusia dan mencegah pasokan senjata masuk ke Ukraina.
“UE mendesak semua pihak yang bertikai untuk menghormati dan menyepakati proses gencatan senjata, dalam rangka untuk menstabilkan kondisi di wilayah timur Ukraina,” ungkap pihak UE melalui sebuah pernyataan.
“Stabilitas di wilayah timur Ukraina sangat dibutuhkan, sehingga rencana dialog damai yang dicanangkan presiden Ukriana, Petro Poroshenko dapat segera direalisasikan,” pernyataan tersebut menambahkan.
Pemerintah Rusia sedari awal menyatakan, bahwa dialog dengan pihak separatis adalah satu-satunya cara yang harus ditempuh bila ingin stabilitas di Ukraina dapat kembali. Namun, mereka menyatakan kurang setuju dengan rencana dialog damai yang dikemukanan Ukraina, karena menurut Rusia ajakan tersebut lebih menyerupai ultimatum.
(esn)