Soal Penculikan, Abbas Tantang Netanyahu Tunjukan Bukti
Minggu, 22 Juni 2014 - 17:39 WIB
Soal Penculikan, Abbas Tantang Netanyahu Tunjukan Bukti
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menantang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menunjukan bukti, bahwa Hamas adalah pihak yang melakukan penculikan terhadap tiga pemuda Israel.
Seperti diberitakan sebelumnya, Abbas telah menegaskan, kalau dirinya tidak memiliki informasi dan tidak melihat adanya bukti yang menunjukan, bahwa Hamas berada di balik penculikan tiga pemuda Israel, di Tepi Barat, pekan lalu.
Melansir Reuters, Minggu (22/6/2014), Abbas meminta Netanyahu untuk tidak menyimpan informasi dan berbagi dengannya bila memang benar pemimpin negara zionis tersebut memiliki info terkait keterlibatan Hamas.
“Saya tidak ingin menghukum siapapun karena hanya memiliki dasar kecurigaan, atau karena Netanyahu mengkalim sesuatu. Bila dia memang memiliki informasi, saya harapkan dia membaginya dengan saya,” ungkap Abbas.
Dia menegaskan, bila memang terbukti mereka akan menyelesaikan semuanya berdasarkan hukum yang berlaku di Palestina. Menurut Abbas, hal ini adalah urusan dalam negerinya dan negara lain tidak memiliki hak untuk ikut campur tangan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Abbas telah menegaskan, kalau dirinya tidak memiliki informasi dan tidak melihat adanya bukti yang menunjukan, bahwa Hamas berada di balik penculikan tiga pemuda Israel, di Tepi Barat, pekan lalu.
Melansir Reuters, Minggu (22/6/2014), Abbas meminta Netanyahu untuk tidak menyimpan informasi dan berbagi dengannya bila memang benar pemimpin negara zionis tersebut memiliki info terkait keterlibatan Hamas.
“Saya tidak ingin menghukum siapapun karena hanya memiliki dasar kecurigaan, atau karena Netanyahu mengkalim sesuatu. Bila dia memang memiliki informasi, saya harapkan dia membaginya dengan saya,” ungkap Abbas.
Dia menegaskan, bila memang terbukti mereka akan menyelesaikan semuanya berdasarkan hukum yang berlaku di Palestina. Menurut Abbas, hal ini adalah urusan dalam negerinya dan negara lain tidak memiliki hak untuk ikut campur tangan.
(esn)
