TIME: ISIS Berisi Orang-orang Indonesia

Rabu, 18 Juni 2014 - 09:08 WIB
TIME: ISIS Berisi Orang-orang...
TIME: ISIS Berisi Orang-orang Indonesia
A A A
WASHINGTON - Media Amerika Serikat (AS), TIME, merilis laporan soal sepak terjang militan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang saat ini sedang berulah di Irak. Yang mengejutkan, TIME menulis bahwa ISIS bukan berisi orang-orang Timur Tengah, melainkan orang-orang Indonesia.

Media itu memulai laporannya dengan deskripsi para militan yang menggendong senapan Kalashnikov. Mereka tersorot kamera saat berada di suatu tempat di Suriah. Mereka adalah mahasiswa, pengusaha, mantan tentara dan bahkan remaja.

Satu per satu, mereka mendesak rekan-rekan senegara mereka untuk bergabung dengan ISIS. ”Tapi mereka bukan warga Suriah, atau Uzbek, atau Chechnya. Mereka adalah warga Indonesia,” tulis media AS itu, kemarin (17/6/2014).

”Mari kita berjuang di jalan Tuhan karena itu adalah tugas kita untuk melakukan jihad di jalan Tuhan. Terutama di sini di Sham (wilayah Suriah) dan ke negara ini keluarga kami akan melakukan migrasi suci,” kata salah seorang militan berbahasa Indonesia, yang sesekali diselipi frase bahasa Arab. ”Saudara-saudara di Indonesia, jangan takut karena ketakutan adalah godaan setan,” lanjut militan itu.

TIME juga merilis video tentang pria Indonesia di Suriah, sesaat sebelum ISIS merebut kota-kota di Irak seperti Mosul dan Tikrit pada 10 dan 11 Juni 2014 lalu. Perebutan dua kota utama di Irak yang diklaim sebagai keberhasilan ISIS dijadikan daya pikat para militan untuk merekrut warga Indonesia lainnya.

Indonesia jadi sorotan utama TIME, karena negara ini mayoritas penduduknya Muslim. ”Seperti di Suriah, gerakan jihad Sunni ada di Indonesia,” kata Sidney Jones, Direktur Institute Analisis Kebijakan Konflik yang berbasis di Jakarta kepada TIME.

Sidney Jones lantas mengulas kelompok ISIS itu dengan militan Indonesia yang terlibat kasus Bom Bali 2002, yang dia sebut dari kelompok Jemaah Islamiyah. Kelompok itu, menurutnya, beraliansi dengan al-Nusra dan al-Qaeda.”Sementara sebagian besar lebih militan, kelompok-kelompok non-JI mendukung ISIS,” ucap Jones.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0762 seconds (0.1#10.140)