Maliki: Saudi Dukung Teroris untuk Kacaukan Irak!
A
A
A
BAGHDAD - Pemerintah Irak pimpinan Perdana Menteri Nuri al-Maliki menyalahkan Arab Saudi atas kekacauan di Irak yang dibuat para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Maliki menuduah Saudi mendukung teroris yang berulah di negaranya.
“Kerajaan (Arab Saudi) memihak kepada terorisme,” bunyi pernyataan kantor Maliki. ”Kami sangat mengutuk sikap (Saudi) ini,” lanjut pernyataan itu.
”Kami terus menuntut (Arab Saudi) yang bertanggung jawab atas apa yang dilakukan kelompok-kelompok, karena mereka menerima dukungan dalam bentuk finansial dan moral,” imbuh pernyataan kantor Maliki, semalam (17/6/2014), seperti dikutip Al Arabiya.
Maliki tidak ragu lagi menyebut ISIS sebagai teroris. “Pemerintah Saudi harus bertanggung jawab atas kejahatan berbahaya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teroris,” katanya. (Baca: Saudi: Isu Sektarian Faktor Utama Konflik Irak)
Tuduhan Maliki itu dikomentari sinis oleh ahli politik Arab Saudi, Jamal Khashoggi. ”Perdana Menteri Irak putus asa dan mencari cara untuk mengekspor krisis kepada dunia luar,” kritiknya. ”Maliki adalah orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Dia adalah orang yang mendorong orang-orang Sunni untuk merangkul militan Islam,” imbuh Khashoggi.
”ISIS tidak pernah menjadi pilihan bagi masyarakat Mosul dan Anbar, tetapi praktik Maliki yang eksklusif dan marjinal terhadap kekuatan politik Sunni yang moderat mendorong orang untuk bergabung dengan ekstremis.”
Tuduhan Maliki itu muncul setelah pihak Riyadh menyalahkan kebijakan pemerintah Irak yang marjinal dan sektarian.”Kebijakan marjinalisasi dan sektarianisme Maliki yang memicu kerusuhan di negara itu,” kata pihak Kerajaan Arab Saudi, dalam sebuah pernyataan.
“Kerusuhan tidak bisa terjadi jika bukan karena kebijakan sektarian dan eksklusif yang dilaksanakan di Irak selama beberapa tahun terakhir yang mengancam stabilitas dan kedaulatan,” lanjut pernyataan Saudi.
“Kerajaan (Arab Saudi) memihak kepada terorisme,” bunyi pernyataan kantor Maliki. ”Kami sangat mengutuk sikap (Saudi) ini,” lanjut pernyataan itu.
”Kami terus menuntut (Arab Saudi) yang bertanggung jawab atas apa yang dilakukan kelompok-kelompok, karena mereka menerima dukungan dalam bentuk finansial dan moral,” imbuh pernyataan kantor Maliki, semalam (17/6/2014), seperti dikutip Al Arabiya.
Maliki tidak ragu lagi menyebut ISIS sebagai teroris. “Pemerintah Saudi harus bertanggung jawab atas kejahatan berbahaya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teroris,” katanya. (Baca: Saudi: Isu Sektarian Faktor Utama Konflik Irak)
Tuduhan Maliki itu dikomentari sinis oleh ahli politik Arab Saudi, Jamal Khashoggi. ”Perdana Menteri Irak putus asa dan mencari cara untuk mengekspor krisis kepada dunia luar,” kritiknya. ”Maliki adalah orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Dia adalah orang yang mendorong orang-orang Sunni untuk merangkul militan Islam,” imbuh Khashoggi.
”ISIS tidak pernah menjadi pilihan bagi masyarakat Mosul dan Anbar, tetapi praktik Maliki yang eksklusif dan marjinal terhadap kekuatan politik Sunni yang moderat mendorong orang untuk bergabung dengan ekstremis.”
Tuduhan Maliki itu muncul setelah pihak Riyadh menyalahkan kebijakan pemerintah Irak yang marjinal dan sektarian.”Kebijakan marjinalisasi dan sektarianisme Maliki yang memicu kerusuhan di negara itu,” kata pihak Kerajaan Arab Saudi, dalam sebuah pernyataan.
“Kerusuhan tidak bisa terjadi jika bukan karena kebijakan sektarian dan eksklusif yang dilaksanakan di Irak selama beberapa tahun terakhir yang mengancam stabilitas dan kedaulatan,” lanjut pernyataan Saudi.
(mas)