Klaim Baru, MH370 Bukan Kecelakaan tapi Kesengajaan

Sabtu, 14 Juni 2014 - 08:41 WIB
Klaim Baru, MH370 Bukan...
Klaim Baru, MH370 Bukan Kecelakaan tapi Kesengajaan
A A A
HAMILTON - Sebuah klaim baru tentang misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 muncul dari pilot dan penulis buku di Selandia Baru. Pesawat pembawa 239 orang yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu disebut bukan kecelakaan tapi kesengajaan.

Ewan Wilson, seorang pilot komersial, danGeoff Taylor penuli buku asal Selandia Baru menuliskan klaim baru itu dalam sebuah buku berjudul “Good Night Malaysian 370: The truth behind the loss of Flight 370” (Selamat Malam Malaysia 370: Kebenaran di Balik Hilangnya Pesawat 370).

Klaim disertai analisis tajam itu akan menjadi kejutan bagi masyarakat yang selama ini penasaran dengan misteri pesawat MH370 yang belum terpecahkan.

”Untuk pertama kalinya kami menyajikan analisis rinci mulai dari penerbangan, rute yang luar biasa, dan yang kami yakini ada yang bertanggung jawab atas pesawat yang disebut jatuh di Samudra Hindia,” kata Wilson kepada Stuff.co.nz.

Wilson, yang seorang mantan CEO dari dua perusahaan penerbangan, mengatakan dalam penulisan buku yang mengungkap misteri pesawat MH370 itu, dia dan Taylor menyelidiki setiap bagian dari bukti yang ada. Mereka bahkan melakukan perjalanan ke Malaysia untuk mewawancarai pejabat dan anggota keluarga pilot MH370, Zaharie Ahmad Shah.

Menurut Taylor, pihak berwenang tidak bersedia mengakui kebenaran. ”Apa yang terjadi dengan (pesawat) MH370 bukan kecelakaan. Itu disengaja dan itu diperhitungkan. Itu seharusnya tidak dibiarkan terjadi,” ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (14/6/2014).

Sebelum muncul klaim baru ini, pada bulan lalu keluarga penumpang pesawat nahas itu mengecam penulis buku yang menyatakan pesawat MH370 ditembak jatuh militer Amerika Serikat selama latihan di Thailand.

Pesawat MH370 hilang misterius sejak 8 Maret 2014 sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Bejing. Pemerintah Malaysia dengan acuan data satelit Inmarsat Inggris bersikeras bahwa pesawat itu jatuh di Samudera Hindia selatan.

Namun, dalam pencarian lebih dari tiga bulan besama tim Australia, hasilnya masih nihil. Terkait klaim baru itu, pemerintah Malaysia belum memberikan komentar.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0826 seconds (0.1#10.140)