Ditinggal Suami, Ibu di India Jual Bayi Rp2,5 Juta
A
A
A
JALPAIGURI - Gauri Shah, 32, seorang ibu di wilayah kumuh di Jalpaiguri, Benggala Barat, menjual bayinya sebesar £130 atau sekitar Rp2,5 juta. Dia tak mampu merawat anaknya itu, setelah sang suami meninggalkannya saat ia hamil.
Bayi yang dijual kepada pasangan yang tidak mempunyai anak itu merupakan anak keempatnya yang berjenis kelamin laki-laki. Dia sebelumnya telah memiliki tiga anak perempuan sebelum akhirnya ditinggal pergi suami.
Bayi tersebut dia lahirkan 25 Mei 2014 lalu. Dia bahkan belum memberi nama untuk bayinya yang dijual tersebut. Namun, berita penjualan bayi yang menyebar cepat itu terdengar pemerintah daerah setempat yang cepat turun tangan untuk menyelamatkan bayi tersebut.
Si bayi telah diserahkan Gauri ke rumah penampungan anak untuk diambil pasangan yang membeli bayi itu. Dia menolak membawa bayinya kembali dari rumah penampungan tersebut.
Kondisi kemiskinan memang membuat Gauri tidak berdaya. Satu-satunya sumber pendapatan adalah dari uang ibunya yang berusia 70 yang diperoleh dengan cara mengemis di jalanan selama berjam-jam.
Gauri mengaku tidak menyesal menjual bayinya yang baru lahir, karena dia percaya itu keputusan yang terbaik untuk dia dan nasib bayinya.
”Suami saya meninggalkan saya delapan bulan lalu dengan tiga anak perempuan. Kami bergantung pada uang yang dikumpulkan ibu saya. Dia harus meminjam £1 (Rp19 ribu) dari tetangga kami untuk persalinan. Saya tidak punya uang untuk membesarkan anak-anak saya, bagaimana saya akan mengurus yang lain?,” keluh dia.
Niatnya untuk menjual bayinya itu sudah muncul sejak dia keluar dari rumah sakit bersalin. ”Setelah saya keluar dari rumah sakit, beberapa orang mendekati saya dan meminta saya untuk memberikan anak saya kepada mereka dengan imbalan uang. Saya menerima tawaran itu, karena saya tidak punya pilihan lain. Saya pikir anak saya akan hidup lebih baik dengan mereka,” ujar Gauri, seperti dilansir Mail Online, semalam (6/6/2014).
Dia hanya bersedia menebus anaknya, jika pemerintah membantu untuk membiayainya. Jika tidak, dia lebih percaya, bayiny akan bernasib baik di tangan pasangan yang membeli anaknya itu.
Bayi yang dijual kepada pasangan yang tidak mempunyai anak itu merupakan anak keempatnya yang berjenis kelamin laki-laki. Dia sebelumnya telah memiliki tiga anak perempuan sebelum akhirnya ditinggal pergi suami.
Bayi tersebut dia lahirkan 25 Mei 2014 lalu. Dia bahkan belum memberi nama untuk bayinya yang dijual tersebut. Namun, berita penjualan bayi yang menyebar cepat itu terdengar pemerintah daerah setempat yang cepat turun tangan untuk menyelamatkan bayi tersebut.
Si bayi telah diserahkan Gauri ke rumah penampungan anak untuk diambil pasangan yang membeli bayi itu. Dia menolak membawa bayinya kembali dari rumah penampungan tersebut.
Kondisi kemiskinan memang membuat Gauri tidak berdaya. Satu-satunya sumber pendapatan adalah dari uang ibunya yang berusia 70 yang diperoleh dengan cara mengemis di jalanan selama berjam-jam.
Gauri mengaku tidak menyesal menjual bayinya yang baru lahir, karena dia percaya itu keputusan yang terbaik untuk dia dan nasib bayinya.
”Suami saya meninggalkan saya delapan bulan lalu dengan tiga anak perempuan. Kami bergantung pada uang yang dikumpulkan ibu saya. Dia harus meminjam £1 (Rp19 ribu) dari tetangga kami untuk persalinan. Saya tidak punya uang untuk membesarkan anak-anak saya, bagaimana saya akan mengurus yang lain?,” keluh dia.
Niatnya untuk menjual bayinya itu sudah muncul sejak dia keluar dari rumah sakit bersalin. ”Setelah saya keluar dari rumah sakit, beberapa orang mendekati saya dan meminta saya untuk memberikan anak saya kepada mereka dengan imbalan uang. Saya menerima tawaran itu, karena saya tidak punya pilihan lain. Saya pikir anak saya akan hidup lebih baik dengan mereka,” ujar Gauri, seperti dilansir Mail Online, semalam (6/6/2014).
Dia hanya bersedia menebus anaknya, jika pemerintah membantu untuk membiayainya. Jika tidak, dia lebih percaya, bayiny akan bernasib baik di tangan pasangan yang membeli anaknya itu.
(mas)