Palestina Berharap Keseriusan AS Selesaikan Isu Pemukiman Yahudi
A
A
A
RAMALLAH - Warga Palestina pada Kamis (5/6/2014) menuntut keseriusan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan masalah pembangunan komplek Yahudi oleh Israel di tanah Palestina, setelah Israel menyampaikan rencana untuk kembali membangun 1.500 rumah.
"Sudah saatnya bagi pemerintah Amerika untuk mengambil langkah-langkah serius terhadap apa yang pemerintah Israel lakukan," ungkap Nimr Hammad, seorang penasehat Presiden Mahmud Abbas, seperti dilansir AL Arabiya.
Menteri Perumahan Israel, Uri Ariel telah menyerukan tawaran untuk membangun 1.500 rumah baru di permukiman Yahudi sebagai pembalasan bagi pemerintah persatuan Palestina, yang didukung oleh Hamas, kelompok yang mereka anggap teroris.
Sementara itu, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan akan mengajukan banding ke Dewan Keamanan PBB atas pembangunan pemukiman Yahudi yang dilakukan oleh tetangga mereka Israel.
“Komite eskekutif PLO melihat aksi terbaru ini dengan sangat serius, kami akan melawannya dengan melaporkan hal tersebut kepada Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum. Ini adalah langkah paling tepat untuk menyelesaikan hal ini,” ungkap seorang pejabat senior PLO, Hanan Ashrawi.
"Sudah saatnya bagi pemerintah Amerika untuk mengambil langkah-langkah serius terhadap apa yang pemerintah Israel lakukan," ungkap Nimr Hammad, seorang penasehat Presiden Mahmud Abbas, seperti dilansir AL Arabiya.
Menteri Perumahan Israel, Uri Ariel telah menyerukan tawaran untuk membangun 1.500 rumah baru di permukiman Yahudi sebagai pembalasan bagi pemerintah persatuan Palestina, yang didukung oleh Hamas, kelompok yang mereka anggap teroris.
Sementara itu, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan akan mengajukan banding ke Dewan Keamanan PBB atas pembangunan pemukiman Yahudi yang dilakukan oleh tetangga mereka Israel.
“Komite eskekutif PLO melihat aksi terbaru ini dengan sangat serius, kami akan melawannya dengan melaporkan hal tersebut kepada Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum. Ini adalah langkah paling tepat untuk menyelesaikan hal ini,” ungkap seorang pejabat senior PLO, Hanan Ashrawi.
(esn)