Setelah Rusia, Snowden Ingin Berlabuh ke Brazil
A
A
A
MOSKOW - Bekas kontraktor NSA yang membocorkan penyadapan global Amerika Serikat, Edward Joseph Snowden, 30, telah mengajuan permohonan suaka di Brazil. Permintaan suaka itu diajukan Snowden, karena batas waktu pemberian suaka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin akan habis Agustus nanti.
”Saya akan senang tinggal di Brazil,” kata Snowden dalam wawancara dengan stasiun televisi Brazil, Globo. Snowden mengaku telah resmi mengakukan permohonan suaka ke beberapa negara, termasuk Brazil.
Alasan Snwoden memilih Brazil, karena dia masih mempunyai dokumen penting perihal skandal penyadapan NSA terhadap Brazil.
Sementara itu, RIA Novosti pada Senin (2/6/2014), melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Brazil tidak menerima permohonan dari Snowden. Ingin berlabuhnya Snowden ke Brazil ramai diberitakan media-media Brazil.
Namun, Presiden Brazil, Dilma Rousseff menegaskan, bahwa pemerintahnya tidak akan mengomentari laporan media. Namun sikap presiden Brazil itu kemungkinan bisa berubah, sebab ada petisi yang berisi tanda tangan lebih dari 1 juta warga Brazil agar negaranya menerima permohonan suaka Snowden.
Snowden sebelumnya juga berniat untuk pulang ke AS, jika hal itu memungkinkan. Namun, sebelum permohonan suaka yang dia ajukan ke Brazil diterima, dia akan mengajukan perpanjangan suaka di Rusia.
Pada Juni tahun lalu, Snowden membocorkan informasi tentang program penyadapan global NSA yang menyasar banyak negara, termasuk sekutu-sekutu AS sendiri. Gara-gara bocoran Snowden itu pula, hubungan AS dan sekutu-sekutunya renggang.
Pemerintah Barack Obama sendiri menolak Snowden sebagai whistleblower. Mereka justru menuduh Snowden sebagai pengkhianat AS dengan lari ke Rusia. Pemerintah AS juga bersumpah untuk menyeret Snowden ke pengadilan, setelah mencabut paspor Snowden.
”Saya akan senang tinggal di Brazil,” kata Snowden dalam wawancara dengan stasiun televisi Brazil, Globo. Snowden mengaku telah resmi mengakukan permohonan suaka ke beberapa negara, termasuk Brazil.
Alasan Snwoden memilih Brazil, karena dia masih mempunyai dokumen penting perihal skandal penyadapan NSA terhadap Brazil.
Sementara itu, RIA Novosti pada Senin (2/6/2014), melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Brazil tidak menerima permohonan dari Snowden. Ingin berlabuhnya Snowden ke Brazil ramai diberitakan media-media Brazil.
Namun, Presiden Brazil, Dilma Rousseff menegaskan, bahwa pemerintahnya tidak akan mengomentari laporan media. Namun sikap presiden Brazil itu kemungkinan bisa berubah, sebab ada petisi yang berisi tanda tangan lebih dari 1 juta warga Brazil agar negaranya menerima permohonan suaka Snowden.
Snowden sebelumnya juga berniat untuk pulang ke AS, jika hal itu memungkinkan. Namun, sebelum permohonan suaka yang dia ajukan ke Brazil diterima, dia akan mengajukan perpanjangan suaka di Rusia.
Pada Juni tahun lalu, Snowden membocorkan informasi tentang program penyadapan global NSA yang menyasar banyak negara, termasuk sekutu-sekutu AS sendiri. Gara-gara bocoran Snowden itu pula, hubungan AS dan sekutu-sekutunya renggang.
Pemerintah Barack Obama sendiri menolak Snowden sebagai whistleblower. Mereka justru menuduh Snowden sebagai pengkhianat AS dengan lari ke Rusia. Pemerintah AS juga bersumpah untuk menyeret Snowden ke pengadilan, setelah mencabut paspor Snowden.
(mas)