Barter Tahanan Perang, AS Dihujat, Taliban Klaim Menang

Senin, 02 Juni 2014 - 08:41 WIB
Barter Tahanan Perang,...
Barter Tahanan Perang, AS Dihujat, Taliban Klaim Menang
A A A
KABUL - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dihujat baik dari kalangan politisi dalam negeri AS maupun pemerintah Afghanistan, setelah melepas lima tahanan perang Taliban dari sel Guantanamo. Sebagai kompensasinya, Taliban melepas satu tentara AS.

Pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Mohammed Omar, mengatakan, Taliban telah meraih kemenangan besar setelah pertukaran tahanan perang dengan jumlah yang tidak sama itu.

Tentara AS, yang dibebaskan dengan barter lima tahanan Taliban adalah, Sersan Bowe Bergdahl, 28. Tentara AS itu telah ditahan Taliban selama lima tahun dan diserahkan kepada pasukan khusus AS di Afghanistan Sabtu pekan lalu. (Baca: Taliban Bebaskan Tentara AS setelah 5 Tahun, Obama Senang)

Mullah Omar, yang jarang muncul, kemarin, mengeluarkan pernyataan soal klaim kemenangan Taliban atas pertukaran tahanan itu.”Saya menyampaikan selamat secara tulus untuk seluruh bangsa Muslim Afghanistan,” katanya, seperti dikutip BBC.

Pemerintah Afghanistan, yang tidak diberitahu tentang kesepakatan pertukaran tahanan itu mengutuk AS. ”(Itu) pelangaran hukum internasional,” bunyi pernyataan pemerintah Afghanistan. Negosiasi pertukaran tahanan perang itu juga melibatkan pemerintah Qatar sebagai penengah.

”Kami sangat menentang hal itu,” lanjut pernyataan pemerintah Afghanistan, seperti dikutip Reuters, Senin (2/6/2014).”Kami tidak ingin Qatar dan pemerintah AS untuk membiarkan orang-orang itu bebas.”

Partai Republik AS, telah mengecam Pentagon atas barter tahanan perang tersebut. Terlebih, Kongres AS tidak diberi tahu 30 hari sebelum lima tahanan Taliban dilepas.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, menolak kecaman sejumlah pihak. Hagel justru menegaskan, pertukaran tahanan perang itu akan membuka jalan untuk proses perdamaian yang lebih luas. Menurutnya, militer AS telah bertindak cepat untuk menyelamatkan tentara AS yang telah ditahan selama lima tahun.”Harus bertindak cepat, dan pada dasarnya untuk menyelamatkan hidupnya,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8858 seconds (0.1#10.140)