Rusia Coba Evakuasi Anak-Anak dari Tenggara Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah Rusia dikabarkan sedang mencoba mencari cara untuk mengevakuasi anak-anak dari wilayah konflik di tenggara Ukraina. Namun, menurut ombudsman hak-hak anak Rusia, Pavel Astakhov, hal tersebut sangat sulit untuk dilakukan.
"Jelas, operasi semacam itu akan menjadi sebuah operasi yang ilegal. Tetapi, terdapat risiko yang sangat besar yang dapat mengancam kehidupan anak-anak bila mereka masih berada di sana,” ungkap Astakhov, seperti dilansir Voice of Russia, Kamis (29/5/2014).
“Untuk saat ini, kita mengecualikan pilihan ini (evakuasi). Namun, kami masih mencari cara untuk melindungi mereka. Kami sedang mencoba membahasanya bersama PBB, Palang Merah, dan Layanan Migrasi Federal," Astakhov menambahkan.
Astakhov juga mengatakan, ia terkejut melihat organisasi-organisasi internasional, seperti OSCE, PBB, dan Palang Merah, hanya diam menyaksikan hal ini, mereka tidak melakukan apapun.
"Ini adalah pekerjaan mereka. Palang Merah Internasional adalah pihak yang harusnya berada di sana, segera setelah tembakan pertama ditembakkan. Namun, tidak ada , tidak ada misi kemanusiaan di sana," papar Astakhov.
Astakhov juga mengirimkan surat kepada Sekjen PBB Ban Ki -moon memberitahukan tentang situasi di Ukraina tenggara, di mana terdapat sebuah keluarga yang ditembak karena mereka berusaha untuk meninggalkan wilayah yang sedang dilanda krisis tersebut.
"Jelas, operasi semacam itu akan menjadi sebuah operasi yang ilegal. Tetapi, terdapat risiko yang sangat besar yang dapat mengancam kehidupan anak-anak bila mereka masih berada di sana,” ungkap Astakhov, seperti dilansir Voice of Russia, Kamis (29/5/2014).
“Untuk saat ini, kita mengecualikan pilihan ini (evakuasi). Namun, kami masih mencari cara untuk melindungi mereka. Kami sedang mencoba membahasanya bersama PBB, Palang Merah, dan Layanan Migrasi Federal," Astakhov menambahkan.
Astakhov juga mengatakan, ia terkejut melihat organisasi-organisasi internasional, seperti OSCE, PBB, dan Palang Merah, hanya diam menyaksikan hal ini, mereka tidak melakukan apapun.
"Ini adalah pekerjaan mereka. Palang Merah Internasional adalah pihak yang harusnya berada di sana, segera setelah tembakan pertama ditembakkan. Namun, tidak ada , tidak ada misi kemanusiaan di sana," papar Astakhov.
Astakhov juga mengirimkan surat kepada Sekjen PBB Ban Ki -moon memberitahukan tentang situasi di Ukraina tenggara, di mana terdapat sebuah keluarga yang ditembak karena mereka berusaha untuk meninggalkan wilayah yang sedang dilanda krisis tersebut.
(esn)