Jet Tempur India Jatuh, Pilot Tewas
A
A
A
SRINAGAR-Sebuah pesawat jet tempur India jatuh di wilayah Himalaya, perbatasan antara Jammu dan Kashmir, pada Selasa(27/5/2014). Pilot pesawat jet tempur tewas.
Pesawat jet tempur India yang jatuh adalah pesawat tipe MiG – 21 buatan Rusia. Demikian disampaikan juru bicara Angkatan Udara India kepada Reuters. Pesawat jet tempur buatan Rusia itu kerap mengalami kecelakaan. “Peti mati India,” demikian julukan media-media di negara itu sebagai sindiran tuanya peralatan alutsista di India.
Meski pilot pesawat jet tempur itu tewas, namun tidak ada korban lain dalam kecelakaan pesawat itu. Menteri Pertahanan India, A.K. Antony, mengatakan selama empat dekade terakhir pesawat jet tempur tipe MiG kerap mengalami kecelakaan.
Antony yang merupakan orang dekat Perdana Menteri India yang baru, Narendra Modi, diminta memperbarui alutsista India. Sebab, upaya peremajaan alutsista India selama ini dianggap lamban.
India tercatat sebagai importir senjata terbesar di dunia. Negara itu, bahkan diharapkan untuk menghabiskan USD100 miliar dalam satu dekade untuk meningkatkan kemampuan militer mereka. Namun, program peremajaan alutsista itu terkendala karena ada dugaan anggran dikorupsi.
Pesawat jet tempur India yang jatuh adalah pesawat tipe MiG – 21 buatan Rusia. Demikian disampaikan juru bicara Angkatan Udara India kepada Reuters. Pesawat jet tempur buatan Rusia itu kerap mengalami kecelakaan. “Peti mati India,” demikian julukan media-media di negara itu sebagai sindiran tuanya peralatan alutsista di India.
Meski pilot pesawat jet tempur itu tewas, namun tidak ada korban lain dalam kecelakaan pesawat itu. Menteri Pertahanan India, A.K. Antony, mengatakan selama empat dekade terakhir pesawat jet tempur tipe MiG kerap mengalami kecelakaan.
Antony yang merupakan orang dekat Perdana Menteri India yang baru, Narendra Modi, diminta memperbarui alutsista India. Sebab, upaya peremajaan alutsista India selama ini dianggap lamban.
India tercatat sebagai importir senjata terbesar di dunia. Negara itu, bahkan diharapkan untuk menghabiskan USD100 miliar dalam satu dekade untuk meningkatkan kemampuan militer mereka. Namun, program peremajaan alutsista itu terkendala karena ada dugaan anggran dikorupsi.
(mas)