Menangi Pilpres, Raja Cokelat Dekatkan Ukraina ke Barat
A
A
A
KIEV - Petro Poroshenko, miliarder produsen cokelat, mengklaim akan menjadi presiden baru Ukraina setelah memenangkan pemilu presiden (Pilpres) yang digelar Minggu kemarin.
Poroshenko yang dijuluki “Raja Cokelat” itu bersumpah memadamkan pemberontak proRusia dan mendekatkan Ukraina ke negara-negara Barat.
Si Raja Cokelat berusia 48 tahun itu meraih 55 persen suara. Namun, pemilu Ukraina kemarin menyisakan masalah, setelah jutaan rakyat di Ukraina timur tidak memberikan suaranya dengan alasan mereka sudah merdeka atau lepas dari Ukraina.
Hasil resmi pemilu rencananya akan diumumkan hari ini (26/5/2014). Poroshenko memenangkan pemilu di urutan pertama, yang disusul rivalnya, Yulia Tymoshenko di urutan kedua dengan perolehan suara 13 persen.
Tymoshenko, politikus wanita yang dicopot dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Ukraina di era kepemimpinan Viktor Yanukovych menerima hasil pemilu. Usai dicopot dari perdana menteri, Tymoshenko menjadi tahanan selama beberapa tahun dan bebas setelah Yanukovych yang merupakan sekutu utama Rusia, digulingkan beberapa bulan lalu.
Meski ingin mendekatkan Ukraina dengan negara-negara Barat,Poroshenkojuga tetap bernegosiasi dengan Rusia. Dia akan menyelamatkan perekonomian negaranya yang hancur sejak krisis Ukraina pecah dan meluas.
“Dia telah mengambil beban berat di pundaknya,” kata Larisa, seorang guru sekolah yang berada di antara kerumunan orang saat menonton hasil pemilu di Independence Square, Kiev, seperti dikutip Reuters.Sebagai rakyat Ukraina, dia berharap pemilu presiden menjadi akhir dari pertumpahan darah di Ukraina. ”Saya hanya ingin semua ini akan berakhir. Saya pikir itu yang semua orang inginkan,” lanjut dia.
Poroshenko yang dijuluki “Raja Cokelat” itu bersumpah memadamkan pemberontak proRusia dan mendekatkan Ukraina ke negara-negara Barat.
Si Raja Cokelat berusia 48 tahun itu meraih 55 persen suara. Namun, pemilu Ukraina kemarin menyisakan masalah, setelah jutaan rakyat di Ukraina timur tidak memberikan suaranya dengan alasan mereka sudah merdeka atau lepas dari Ukraina.
Hasil resmi pemilu rencananya akan diumumkan hari ini (26/5/2014). Poroshenko memenangkan pemilu di urutan pertama, yang disusul rivalnya, Yulia Tymoshenko di urutan kedua dengan perolehan suara 13 persen.
Tymoshenko, politikus wanita yang dicopot dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Ukraina di era kepemimpinan Viktor Yanukovych menerima hasil pemilu. Usai dicopot dari perdana menteri, Tymoshenko menjadi tahanan selama beberapa tahun dan bebas setelah Yanukovych yang merupakan sekutu utama Rusia, digulingkan beberapa bulan lalu.
Meski ingin mendekatkan Ukraina dengan negara-negara Barat,Poroshenkojuga tetap bernegosiasi dengan Rusia. Dia akan menyelamatkan perekonomian negaranya yang hancur sejak krisis Ukraina pecah dan meluas.
“Dia telah mengambil beban berat di pundaknya,” kata Larisa, seorang guru sekolah yang berada di antara kerumunan orang saat menonton hasil pemilu di Independence Square, Kiev, seperti dikutip Reuters.Sebagai rakyat Ukraina, dia berharap pemilu presiden menjadi akhir dari pertumpahan darah di Ukraina. ”Saya hanya ingin semua ini akan berakhir. Saya pikir itu yang semua orang inginkan,” lanjut dia.
(mas)