Jerman harap pertemuan terbaru dapat selesaikan krisis Ukraina
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri Jerman, Frank - Walter Steinmeier pada Selasa (13/5/2014) menyatakan harapanannya pada pembicaraan antara Kiev dan kelompok-kelompok sipil pro Rusia yang akan berlangsung pekan ini. Ia berharap pembicaraan itu dapat membuka jalan damai dalam krisis ini.
Steinmeier bertemu Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk di Bandara Kiev sebelum bertolak keOdessa, di mana kota tersebut merupakan tempat bentrokan mematikan antara pasukan pemberontak dan massa pro Ukraina.
“Situasi di bagian timur Ukraina tetap berbahaya dan mengancam. Namun, kami akan tetap bertolak ke sana untuk membujuk masyarakat di sana agar mau berpartisipasi dalam pemilu Ukraina yang berlangsung akhir bulan nanti,” ungkap Steinmeier.
"Kami juga mendukung usaha Anda untuk memulai dialog nasional, di bawah kepemilikan Ukraina, di sini di negara Anda, melalui beberapa putaran pembicaraan, baik di tingkat pusat maupun di daerah," ucap Steinmeier kepada Yatseniuk.
"Saya berharap, dalam kondisi ini sudah memungkinan untuk mengambil langkah-langkah dialog dan mengambil alih kembali gedung-gedung yang diduduki serta melucuti senjata mereka (massa pro Rusia) dan kembali menstabilkan kondisi negara," tambahnya.
Kiev sendiri sebelumnya menolak untuk menghadrikan massa pro Rusia dalam pertemuan itu karena menganggap mereka sebagai teroris. Namun, Moksow mendesar agar mereka dihadirkan, menurut mereka tidak akan ada bedanya bila massa pro Rusia tidak terlibat.
Steinmeier bertemu Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk di Bandara Kiev sebelum bertolak keOdessa, di mana kota tersebut merupakan tempat bentrokan mematikan antara pasukan pemberontak dan massa pro Ukraina.
“Situasi di bagian timur Ukraina tetap berbahaya dan mengancam. Namun, kami akan tetap bertolak ke sana untuk membujuk masyarakat di sana agar mau berpartisipasi dalam pemilu Ukraina yang berlangsung akhir bulan nanti,” ungkap Steinmeier.
"Kami juga mendukung usaha Anda untuk memulai dialog nasional, di bawah kepemilikan Ukraina, di sini di negara Anda, melalui beberapa putaran pembicaraan, baik di tingkat pusat maupun di daerah," ucap Steinmeier kepada Yatseniuk.
"Saya berharap, dalam kondisi ini sudah memungkinan untuk mengambil langkah-langkah dialog dan mengambil alih kembali gedung-gedung yang diduduki serta melucuti senjata mereka (massa pro Rusia) dan kembali menstabilkan kondisi negara," tambahnya.
Kiev sendiri sebelumnya menolak untuk menghadrikan massa pro Rusia dalam pertemuan itu karena menganggap mereka sebagai teroris. Namun, Moksow mendesar agar mereka dihadirkan, menurut mereka tidak akan ada bedanya bila massa pro Rusia tidak terlibat.
(esn)