Pesawat mata-mata AS cari ratusan sandera Boko Haram
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengerahkan pesawat mata-mata ke wilayah Nigeria untuk mencari ratusan siswi yang diculik kelompok Boko Haram sejak bulan lalu.
Pesawat mata-mata atau pengintai itu dilengkapi dengan satelit yang memantau detail wilayah Nigeria untuk melacak jejak Boko Haram.”Kami telah berbagi citra satelit komersial denganNigeria,” kata seorang pejabat di pemerintahan Barack Obama.
“Pesawat berawak intelijen, pengawasan dan pengintaian atau ISR terbang di atas wilayah Nigeria atas izin pemerintah setempat,” lanjut pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/5/2014). (Baca: Boko Haram pamerkan ratusan siswi yang diculik)
AS telah mengirimkan tim ahli yang terdiri dari militer, dan aparat penegak hukum ke Nigeria. Tujuannya, untuk membantu mencari ratusan siswi yang telah diculik kelompok Boko Haram, sejak 14 April 2014. Mereka diculik dari sebuah asrama sekolah di Chibook, daerah terpencil di Nigeria.
”Kami menyediakan intelijen, dan dukungan untuk pengintaian,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki. Menurutnya, selain tim ahli AS, ada juga tim dari sekutu-sekut AS yang ikut membantu Nigeria menemukan ratusan sandera Boko Haram.
Sementara itu, Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, yakin ratusan siswi yang disandera Boko Haram masih berada di wilayah Nigeria. Pemerintahnya sendiri dengan tegas menolak menukar tahanan anggota Boko Haram dengan ratusan siswi.
Alasannya, tawaran dari Boko Haram itu tidak bermoral, karena ratusan siswi tidak bersalah dalam konflik pemerintah dengan kelompok ekstremis tersebut. (Baca juga: Nigeria tolak tukar tahanan dengan ratusan siswi yang diculik)
Pesawat mata-mata atau pengintai itu dilengkapi dengan satelit yang memantau detail wilayah Nigeria untuk melacak jejak Boko Haram.”Kami telah berbagi citra satelit komersial denganNigeria,” kata seorang pejabat di pemerintahan Barack Obama.
“Pesawat berawak intelijen, pengawasan dan pengintaian atau ISR terbang di atas wilayah Nigeria atas izin pemerintah setempat,” lanjut pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/5/2014). (Baca: Boko Haram pamerkan ratusan siswi yang diculik)
AS telah mengirimkan tim ahli yang terdiri dari militer, dan aparat penegak hukum ke Nigeria. Tujuannya, untuk membantu mencari ratusan siswi yang telah diculik kelompok Boko Haram, sejak 14 April 2014. Mereka diculik dari sebuah asrama sekolah di Chibook, daerah terpencil di Nigeria.
”Kami menyediakan intelijen, dan dukungan untuk pengintaian,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki. Menurutnya, selain tim ahli AS, ada juga tim dari sekutu-sekut AS yang ikut membantu Nigeria menemukan ratusan sandera Boko Haram.
Sementara itu, Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, yakin ratusan siswi yang disandera Boko Haram masih berada di wilayah Nigeria. Pemerintahnya sendiri dengan tegas menolak menukar tahanan anggota Boko Haram dengan ratusan siswi.
Alasannya, tawaran dari Boko Haram itu tidak bermoral, karena ratusan siswi tidak bersalah dalam konflik pemerintah dengan kelompok ekstremis tersebut. (Baca juga: Nigeria tolak tukar tahanan dengan ratusan siswi yang diculik)
(mas)