Diminta tunda kemerdekaan, separatis Ukraina timur pikir-pikir
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok separatis di Ukraina timur yang pro-Moskow mengaku menghormati Presiden Rusia, Vladimir Putin. Termasuk seruan Putin agar referendum kemerdekaan di Ukraina timur ditunda.
Seorang pemimpin separatis Ukraina timur pro-Moskow, Denis Pushilin, mengatakan, pihaknya akan berpikir ulang atau mempertimbangkan seruan Putin. Hari ini (8/5/2014) mereka akan menggelar pertemuan “majelis rakyat” untuk membahas seruan Putin. (Baca: Putin minta kemerdekaan Ukraina timur ditunda, Kiev tak puas)
”Kami hormat kepada Presiden Putin. Jika dia menganggap bahwa (penundaan referendum kemerdekaan) diperlukan, kita tentu akan mendiskusikannya,” kata Pushilin kepada Reuters di Donetsk.
Menurutnya, di Donetsk, Ukraina timur terdapat 1 juta warga yang siap merdeka dari Kiev. Bahkan rakyat di Donetsk sudah menyiapkan nama negaranya jika referendum kemerdekaan benar-benar digelar pada Minggu (11/5/2014) nanti. Nama negara yang disiapkan adalah ”Republik Rakyat Donetsk”.
Sebelumnya, Presiden Putin telah menyerukan kepada kelompok separatis pro-Moskow di Ukraina timur untuk menunda referendum kemerdekaan. Namun, Putin juga menekan Ukraina untuk menghentikan operasi militer yang menewaskan sejumlah warga etnis Rusia di Ukraina timur dan tenggara.
”Kami menyerukan kepada wakil-wakil dari Ukraina timur dan tenggara pendukung federasi, untuk menunda referendum yang direncanakan digelar 11 Mei 2014,” kata Putin yang juga minta agar dialog nasional antara pihak berwenang Ukraina di Kiev dan kelompok separatis pro-Moskow digelar. (Baca juga: Ukraina timur ingin merdeka, Amerika gerah)
Seorang pemimpin separatis Ukraina timur pro-Moskow, Denis Pushilin, mengatakan, pihaknya akan berpikir ulang atau mempertimbangkan seruan Putin. Hari ini (8/5/2014) mereka akan menggelar pertemuan “majelis rakyat” untuk membahas seruan Putin. (Baca: Putin minta kemerdekaan Ukraina timur ditunda, Kiev tak puas)
”Kami hormat kepada Presiden Putin. Jika dia menganggap bahwa (penundaan referendum kemerdekaan) diperlukan, kita tentu akan mendiskusikannya,” kata Pushilin kepada Reuters di Donetsk.
Menurutnya, di Donetsk, Ukraina timur terdapat 1 juta warga yang siap merdeka dari Kiev. Bahkan rakyat di Donetsk sudah menyiapkan nama negaranya jika referendum kemerdekaan benar-benar digelar pada Minggu (11/5/2014) nanti. Nama negara yang disiapkan adalah ”Republik Rakyat Donetsk”.
Sebelumnya, Presiden Putin telah menyerukan kepada kelompok separatis pro-Moskow di Ukraina timur untuk menunda referendum kemerdekaan. Namun, Putin juga menekan Ukraina untuk menghentikan operasi militer yang menewaskan sejumlah warga etnis Rusia di Ukraina timur dan tenggara.
”Kami menyerukan kepada wakil-wakil dari Ukraina timur dan tenggara pendukung federasi, untuk menunda referendum yang direncanakan digelar 11 Mei 2014,” kata Putin yang juga minta agar dialog nasional antara pihak berwenang Ukraina di Kiev dan kelompok separatis pro-Moskow digelar. (Baca juga: Ukraina timur ingin merdeka, Amerika gerah)
(mas)