270 siswi Nigeria yang diculik akan dijadikan budak nafsu
A
A
A
Sindonews.com - Pemimpin kelompok militan Boko Haram yang telah menculik 270 siswi Nigeria mengancam akan menjual para sandera sebagai budak pemuas nafsu. Anehnya, kelompok itu mengklaim tindakan mereka atas perintah Tuhan.
Mereka mengabaikan kecaman dunia internasional. Abubakar Shekau, pemimpin kelompok ekstremis Boko Haram, mengatakan dia akan menjual ratusan siswi itu di pasar untuk dijadikan perempuan pemuas nafsu.
Kelompok yang mengharamkan pendidikan ala Barat ini menculik 270 siswi di Desa Chibok, Nigeria bulan April lalu. ”Saya menculik gadis Anda. Saya akan menjualnya di pasar, demi Tuhan,” kata Shekaku dalam sebuah video rekaman yang dirilis Mail Online, semalam (5/5/2014).
Dalam video itu, Shekaku dan anggota kelompoknya mengenakan seragam tempur dan kendaraan lapis baja lengkap dengan senapan mesin.
Ancaman untuk menjual para sandera tersebut muncul, setelah mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown , yang sekarang menjadi duta khusus PBB untuk pendidikan, menyerukan pada dunia seluruh negara termasuk Inggris untuk membantu pemimpin Nigeria dalam menyelamatkan ratusan siswi itu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan Pemerintah Inggris sedang dalam pembicaraan dengan Pemerintah Nigeria. Namun mereka menolak berkomentar, apakah pasukan khusus seperti SAS akan dlibatkan dalam pembebasan para sandera.
Mereka mengabaikan kecaman dunia internasional. Abubakar Shekau, pemimpin kelompok ekstremis Boko Haram, mengatakan dia akan menjual ratusan siswi itu di pasar untuk dijadikan perempuan pemuas nafsu.
Kelompok yang mengharamkan pendidikan ala Barat ini menculik 270 siswi di Desa Chibok, Nigeria bulan April lalu. ”Saya menculik gadis Anda. Saya akan menjualnya di pasar, demi Tuhan,” kata Shekaku dalam sebuah video rekaman yang dirilis Mail Online, semalam (5/5/2014).
Dalam video itu, Shekaku dan anggota kelompoknya mengenakan seragam tempur dan kendaraan lapis baja lengkap dengan senapan mesin.
Ancaman untuk menjual para sandera tersebut muncul, setelah mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown , yang sekarang menjadi duta khusus PBB untuk pendidikan, menyerukan pada dunia seluruh negara termasuk Inggris untuk membantu pemimpin Nigeria dalam menyelamatkan ratusan siswi itu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan Pemerintah Inggris sedang dalam pembicaraan dengan Pemerintah Nigeria. Namun mereka menolak berkomentar, apakah pasukan khusus seperti SAS akan dlibatkan dalam pembebasan para sandera.
(esn)