MERS kian ganas di Saudi, 414 terjangkit, 115 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau MERS semakin mengganas di Arab Saudi. Sekitar 414 orang di Arab Saudi telah terjangkit virus mematikan itu dan 115 di antaranya telah meninggal.
Departemen Kesehatan Saudi dalam laporan di situs resminya semalam (5/5/2014), menyatakan pada Senin kemarin lebih dari 18 orang kembali didiagnosis terserang virus MERS. Belasan orang itu merupakan kasus baru dalam 48 jam terakhir.
Penyakit ini mulai menimbulkan kekhawatiran bagi Arab Saudi, yang akan menjadi tuan rumah jutaan peziarah Muslim dari berbagai dunia selama bulan Ramadan pada bulan Juli 2014. Kemudian pada Oktober 2014 nanti, jutaan orang juga akan menunaikan ibadah haji ke Mekah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) seperti dilaporkan Reuters, menyatakan korban virus MERS mengalami lonjakan besar. ”Dari pertengahan Maret 2014, ada 111 orang telah dinyatakan positif (terjangkit MERS) di wilayah Jeddah. Itu lonjakan terbesar sejak virus itu terdeteksi pada April 2012,” bunyi pernyataan WHO.
Menurut Kementerian Kesehatan Saudi, dari 115 orang yang meninggal akibat terserang virus MERS, sebagian besar adalah petugas medis asing.
Tidak hanya di Saudi, virus itu kini telah menyebar luas. Senin kemarin, warga di Yordania dilaporkan terjangkit setelah sebelumnya menjalin kontak dengan pasien yang didiagnosis terjangkit MERS.
Kemudian, di Qatar, Kuwait , Uni Emirat Arab , dan Tunisia juga melaporkan ada temuan kasus serupa. Senin kemarin, wanita Mesir berusia 60 tahun meninggal akibat terserang virus MERS.
Pekan lalu, kasus pertama virus MERS ditemukan di Amerika Serikat. Yakni, warga Indiana yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Timur Tengah melalui penerbangan di London, Inggris. Temuan itu membuat Inggris waspada. (Baca: Virus MERS sudah sampai Amerika Serikat)
Departemen Kesehatan Saudi dalam laporan di situs resminya semalam (5/5/2014), menyatakan pada Senin kemarin lebih dari 18 orang kembali didiagnosis terserang virus MERS. Belasan orang itu merupakan kasus baru dalam 48 jam terakhir.
Penyakit ini mulai menimbulkan kekhawatiran bagi Arab Saudi, yang akan menjadi tuan rumah jutaan peziarah Muslim dari berbagai dunia selama bulan Ramadan pada bulan Juli 2014. Kemudian pada Oktober 2014 nanti, jutaan orang juga akan menunaikan ibadah haji ke Mekah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) seperti dilaporkan Reuters, menyatakan korban virus MERS mengalami lonjakan besar. ”Dari pertengahan Maret 2014, ada 111 orang telah dinyatakan positif (terjangkit MERS) di wilayah Jeddah. Itu lonjakan terbesar sejak virus itu terdeteksi pada April 2012,” bunyi pernyataan WHO.
Menurut Kementerian Kesehatan Saudi, dari 115 orang yang meninggal akibat terserang virus MERS, sebagian besar adalah petugas medis asing.
Tidak hanya di Saudi, virus itu kini telah menyebar luas. Senin kemarin, warga di Yordania dilaporkan terjangkit setelah sebelumnya menjalin kontak dengan pasien yang didiagnosis terjangkit MERS.
Kemudian, di Qatar, Kuwait , Uni Emirat Arab , dan Tunisia juga melaporkan ada temuan kasus serupa. Senin kemarin, wanita Mesir berusia 60 tahun meninggal akibat terserang virus MERS.
Pekan lalu, kasus pertama virus MERS ditemukan di Amerika Serikat. Yakni, warga Indiana yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Timur Tengah melalui penerbangan di London, Inggris. Temuan itu membuat Inggris waspada. (Baca: Virus MERS sudah sampai Amerika Serikat)
(mas)