Lagi, massa pro-Rusia tembak jatuh helikopter Ukraina
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok separatis lokal pro-Rusia di Slavyansk, Ukraina timur terlibat perang sengit dengan pasukan tempur Ukraina. Kelompok bersenjata pro-Rusia kembali menembak jatuh helikopter tempur Ukraina dalam insiden yang terjadi Senin petang kemarin.
Belum ada laporan korban jiwa dalam penembakan helikopter tempur Ukraina itu. Namun, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan lima polisi paramiliter Ukraina telah dibunuh dalam perang sengit itu. Sedangkan dari kubu separatis pro-Rusia mengklaim empat orang dari kelompok mereka juga tewas. (Baca: Operasi militer besar-besaran, 2 helikopter Ukraina ditembak jatuh)
Aksi menembak jatuh helikopter tempur Ukraina bukan sekali ini saja. Beberapa hari lalu, dua helikopter Ukraina juga ditembak jatuh kelompok separatis pro-Rusia. Namun, Ukraina tidak percaya aksi itu dilakukan kelompok separatis. Mereka meyakini yang bisa melakukan hal itu adalah pasukan khusus Rusia. (Baca juga: Kiev: Penembak jatuh 2 helikopter Ukraina adalah pasukan Rusia)
Pemerintah Ukraina khawatir dengan perlawanan sengit dari kelompok separatis pro-Rusia di berbagai wilayah di Ukrain timur, maka perang saudara di negara itu akan meluas.
Walikota pro-Rusia di Slavyansk, Vyacheslav Ponomarev kepada Reuters melalui telepon, mengatakan, pasukan Ukraina dikerahkan besar-besaran di wilayahnya. “(Ukraina) baru saja mengerahkan pasukan yang lebih besar di sini. Baru-baru ini ada parasut turun. Bagi kami, mereka bukan militer, tetapi fasis,” katanya Ponomarev yang dilansir Reuters, Selasa (6/5/2014).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia minta Kiev untuk menghentikanpertumpahan darah. Mereka mendesak Ukraina menarik pasukannya dan berneogsiasi damai.
”Dalam hal ini (kami) juga menerbitkan sebuah laporan 80 halaman yang merinci pelanggaran hak asasi manusia yang luas dan kotor di Ukraina selama enam bulan terakir yang dilakukan pemerintah baru Ukraina dan sekutu Barat-nya,” bunyi pernyataan kementerian itu.
Belum ada laporan korban jiwa dalam penembakan helikopter tempur Ukraina itu. Namun, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan lima polisi paramiliter Ukraina telah dibunuh dalam perang sengit itu. Sedangkan dari kubu separatis pro-Rusia mengklaim empat orang dari kelompok mereka juga tewas. (Baca: Operasi militer besar-besaran, 2 helikopter Ukraina ditembak jatuh)
Aksi menembak jatuh helikopter tempur Ukraina bukan sekali ini saja. Beberapa hari lalu, dua helikopter Ukraina juga ditembak jatuh kelompok separatis pro-Rusia. Namun, Ukraina tidak percaya aksi itu dilakukan kelompok separatis. Mereka meyakini yang bisa melakukan hal itu adalah pasukan khusus Rusia. (Baca juga: Kiev: Penembak jatuh 2 helikopter Ukraina adalah pasukan Rusia)
Pemerintah Ukraina khawatir dengan perlawanan sengit dari kelompok separatis pro-Rusia di berbagai wilayah di Ukrain timur, maka perang saudara di negara itu akan meluas.
Walikota pro-Rusia di Slavyansk, Vyacheslav Ponomarev kepada Reuters melalui telepon, mengatakan, pasukan Ukraina dikerahkan besar-besaran di wilayahnya. “(Ukraina) baru saja mengerahkan pasukan yang lebih besar di sini. Baru-baru ini ada parasut turun. Bagi kami, mereka bukan militer, tetapi fasis,” katanya Ponomarev yang dilansir Reuters, Selasa (6/5/2014).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia minta Kiev untuk menghentikanpertumpahan darah. Mereka mendesak Ukraina menarik pasukannya dan berneogsiasi damai.
”Dalam hal ini (kami) juga menerbitkan sebuah laporan 80 halaman yang merinci pelanggaran hak asasi manusia yang luas dan kotor di Ukraina selama enam bulan terakir yang dilakukan pemerintah baru Ukraina dan sekutu Barat-nya,” bunyi pernyataan kementerian itu.
(mas)