Ukraina perluas operasi pembersihan separatis pro Rusia
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Ukraina pada Minggu (4/5/2014) menyatakan, pihaknya akan memperluas operasi anti-teroris guna melawan dan membersihkan pemberontak pro Rusia yang berada di Ukraina timur.
Hal ini diutarakan ketika negara tersebut sedang menandai hari berkabung kedua setelah insiden kekerasan yang menewaskan lebih dari 50 orang di Odessa. Sebelumnya, Presiden Interim Oleksandr Turchynov menyatakan dua hari berkabung terhitung hingga Sabtu (3/5/2014) kemarin.
“Angkatan Bersenjata akan memperluas aktifasi operasi anti teror di kota-kota lain, di mana ekstremis dan teroris melakukan kegiatan ilegal," ungkap Kepala Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan, Andriy Parubiy, seperti dilansir Channel News Asia.
Pemerintah Rusia sendiri dari jauh-jauh hari menyatakan, penggunaan kekuatan militer di Ukraina timur tidak akan menyelesaikan masalah. Rusia sendiri sudah menyiagakan pasukannya di perbatasan jikalau memang Ukraina benar-benar menggunakan kekuatan milter penuh untuk melawan para pemberontak pro Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov sendiri sudah meminta bantuan kepada rekannya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry untuk menuntut Washington menggunakan pengaruhnya atas Kiev untuk menghentikan apa yang Rusia sebut sebagai perang melawan rakyatnya sendiri.
Hal ini diutarakan ketika negara tersebut sedang menandai hari berkabung kedua setelah insiden kekerasan yang menewaskan lebih dari 50 orang di Odessa. Sebelumnya, Presiden Interim Oleksandr Turchynov menyatakan dua hari berkabung terhitung hingga Sabtu (3/5/2014) kemarin.
“Angkatan Bersenjata akan memperluas aktifasi operasi anti teror di kota-kota lain, di mana ekstremis dan teroris melakukan kegiatan ilegal," ungkap Kepala Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan, Andriy Parubiy, seperti dilansir Channel News Asia.
Pemerintah Rusia sendiri dari jauh-jauh hari menyatakan, penggunaan kekuatan militer di Ukraina timur tidak akan menyelesaikan masalah. Rusia sendiri sudah menyiagakan pasukannya di perbatasan jikalau memang Ukraina benar-benar menggunakan kekuatan milter penuh untuk melawan para pemberontak pro Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov sendiri sudah meminta bantuan kepada rekannya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry untuk menuntut Washington menggunakan pengaruhnya atas Kiev untuk menghentikan apa yang Rusia sebut sebagai perang melawan rakyatnya sendiri.
(esn)