Dicari di Teluk Benggala, MH370 juga tak ketemu

Sabtu, 03 Mei 2014 - 13:57 WIB
Dicari di Teluk Benggala,...
Dicari di Teluk Benggala, MH370 juga tak ketemu
A A A
Sindonews.com – Klaim perusahaan survei geofisika Australia, GeoResonance, bahwa ada puing yang mungkin pesawat Malaysia Airlines MH370 di Teluk Benggala mengusik Angkatan Laut Bangladesh.

Dua kapal Bangladesh pun meluncur ke Teluk Benggala untuk mencari pesawat MH370.Namun, upaya pencarian itu juga belum membuahkan hasil. (Baca: Klaim baru, MH370 jatuh di Teluk Benggala)

Tim pencari pesawat asal Australia sendiri mengabaikan klaim itu. Sebab, Teluk Benggala yang berlokasi antara India dan Myanmar itu tidak masuk dalam hasil deteksi radar.

”Kami belum menemukan apa pun , dan akan melanjutkan pencarian sampai ada verifikasi untuk semua informasi yang tersedia,” kata Rashed Ali, Direktur Intelijen Angkatan Laut Bangladesh kepada CNN, semalam (2/5/2014).

Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein juga mengabaikan informasi itu. Menurutnya, pencarian pesawat di Samudera Hindia selatan tidak salah lokasi, meski hasilnya memang belum ada.

“Saya hanya ingin menekankan bahwa dengan melakukan itu (mencari ke Teluk Benggala), kita mengalihkan diri dari pencarian utama,” ujarnya.

Buang-buang waktu

”Dan dalam hal hasil dari pencarian yang masih negatif, siapa yang akan bertanggung jawab jika kita kehilangan waktu yang sia-sia?,” lanjut dia mengacu pada pencarian pesawat di Teluk Benggala yang dia anggap membuang-buang waktu.

GeoResonance yang tidak menyebut objek temuan mereka sebagai puing pesawat MH370 tetap menyarankan agar objek itu dilihat atau diselidiki. Namun, Kepala Badan Pusat Koordinasi Bersama Australia (JaCC), Angus Houston tidak yakin dengan klaim GeoResonance itu. (Baca juga: Australia tolak klaim MH370 jatuh di Teluk Benggala)

”Saya yakin bahwa daerah di Samudera Hindia selatan adalah area pencarian yang tepat, dan saya yakin bahwa dalam beberapa waktu, kita akan menemukan pesawat di daerah itu, di Samudera Hindia,” kata Houston. Pesawat pembawa 239 orang itu hilang sejak 8 Maret 2014 ketika terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0588 seconds (0.1#10.140)