Cameron telepon Putin bahas krisis Ukraina
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Inggris, James Cameron, pada Rabu (30/4/2014) malam melakukan penggilan telepon pada Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk membahas krisis di Ukraina dan mendesak Rusia segera merealisasikan isi dari perjanjian Jenewa.
Seperti dilansir Xinhua, Kamis (1/5/2014), Cameron kembali menegaskan pentingnya menemukan solusi diplomatik untuk mendinginkan suasa di Ukraina sebelum pemilu presiden berlangsung 25 Mei mendatang. Menurut juru bicara Perdana Menteri, Cameron meyakini pelaksanaan perjanjian Jenewa adalah salah satu cara untuk mencapai hal tersebut.
"Perdana Menteri kembali mengulangi komitmen kami untuk pelaksanaan perjanjian Jenewa dalam kemitraan dengan Pemerintah Ukraina dan Rusia, dan dia berharap semua warga Ukraina untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu demokratis yang bebas dan adil," ungkap juru bicara tersebut.
Kedua pemimpin sepakat pemerintah mereka harus terus bekerjasama untuk menemukan cara menurunkan situasi di Ukraina saat ini dan membantu mengembalikan stabilitas baik dalam keamanan atau ekonomi di Ukraina.
Dalam panggilan telepon, Cameron memperingatkan Putin bahwa bila ketegangan terus terjadi di Ukraina pasti akan mengakibatkan penjatuhan sanksi lebih lanjut kepada Rusia oleh kelompok tujuh (G7) dan Uni Eropa (UE).
Pada awal pekan ini UE dan Amerika Serikat akhirnya menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia. Sanksi tersebut dijatuhakan kepada beberapa individu dan perusahaan Rusia yang memiliki kedekatan dengan Presiden Vladimir Putin.
Seperti dilansir Xinhua, Kamis (1/5/2014), Cameron kembali menegaskan pentingnya menemukan solusi diplomatik untuk mendinginkan suasa di Ukraina sebelum pemilu presiden berlangsung 25 Mei mendatang. Menurut juru bicara Perdana Menteri, Cameron meyakini pelaksanaan perjanjian Jenewa adalah salah satu cara untuk mencapai hal tersebut.
"Perdana Menteri kembali mengulangi komitmen kami untuk pelaksanaan perjanjian Jenewa dalam kemitraan dengan Pemerintah Ukraina dan Rusia, dan dia berharap semua warga Ukraina untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu demokratis yang bebas dan adil," ungkap juru bicara tersebut.
Kedua pemimpin sepakat pemerintah mereka harus terus bekerjasama untuk menemukan cara menurunkan situasi di Ukraina saat ini dan membantu mengembalikan stabilitas baik dalam keamanan atau ekonomi di Ukraina.
Dalam panggilan telepon, Cameron memperingatkan Putin bahwa bila ketegangan terus terjadi di Ukraina pasti akan mengakibatkan penjatuhan sanksi lebih lanjut kepada Rusia oleh kelompok tujuh (G7) dan Uni Eropa (UE).
Pada awal pekan ini UE dan Amerika Serikat akhirnya menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia. Sanksi tersebut dijatuhakan kepada beberapa individu dan perusahaan Rusia yang memiliki kedekatan dengan Presiden Vladimir Putin.
(esn)