Menlu AS bantah sebut Israel sebagai negara apartheid
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry pada Selasa (29/4/2014) dengan tegas membantah kalau dirinya pernah menyebut Israel bisa beresiko menjadi sebuah negara apartheid.
"Saya tidak percaya dan juga tidak pernah menyatakan bahwa Israel adalah negara apartheid atau mereka berniat untuk menjadi salah satunya," ungkap Kerry. Diplomat nomor satu AS itu diminta untuk mengundurkan diri atau setidaknya meminta maaf atas dugaan tersebut.
“Siapapun yang mengenal saya dengan baik, akan tahu pasti, bahwa saya tidak akan pernah mengatakan hal semacan itu,” Kerry menambahkan, seperti dilansir Aljazeera.
Komentar Kerry itu dirilis pertama kali oleh laman Daily Beast, yang mendapat rekaman pidatonya di depan Komisi Trilateral, Jumat pekan lalu. Itu merupakan ogranisasi non-pemerintah yang anggotanya berasal dari para ahli Amerika Serikat, Eropa Barat, Rusia dan Jepang.
"Saya telah cukup lama untuk mengetahui kekuatan dari sebuah kata-kata, bahkan ketika tidak disengaja. Dan, jika saya bisa memutar kembali waktu, saya akan memilih kata yang berbeda untuk menggambarkan keyakinan saya, bahwa satu-satunya cara untuk menghadirkan perdamian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi damai dengan cara diplomasi," tegas Kerry.
Senator Veteran partai Republik, John McCain juga mengatakan, Kerry harus mengklarifikasi komentarnya dan segera dan meminta maaf. Namum, dia tertawa setelah mendengar saran bahwa Kerry harus mengundurkan diri karena komentar tersebut.
"Saya tidak percaya dan juga tidak pernah menyatakan bahwa Israel adalah negara apartheid atau mereka berniat untuk menjadi salah satunya," ungkap Kerry. Diplomat nomor satu AS itu diminta untuk mengundurkan diri atau setidaknya meminta maaf atas dugaan tersebut.
“Siapapun yang mengenal saya dengan baik, akan tahu pasti, bahwa saya tidak akan pernah mengatakan hal semacan itu,” Kerry menambahkan, seperti dilansir Aljazeera.
Komentar Kerry itu dirilis pertama kali oleh laman Daily Beast, yang mendapat rekaman pidatonya di depan Komisi Trilateral, Jumat pekan lalu. Itu merupakan ogranisasi non-pemerintah yang anggotanya berasal dari para ahli Amerika Serikat, Eropa Barat, Rusia dan Jepang.
"Saya telah cukup lama untuk mengetahui kekuatan dari sebuah kata-kata, bahkan ketika tidak disengaja. Dan, jika saya bisa memutar kembali waktu, saya akan memilih kata yang berbeda untuk menggambarkan keyakinan saya, bahwa satu-satunya cara untuk menghadirkan perdamian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi damai dengan cara diplomasi," tegas Kerry.
Senator Veteran partai Republik, John McCain juga mengatakan, Kerry harus mengklarifikasi komentarnya dan segera dan meminta maaf. Namum, dia tertawa setelah mendengar saran bahwa Kerry harus mengundurkan diri karena komentar tersebut.
(esn)