Tujuh pemantau dunia & aparat Ukraina dijadikan tawanan perang
A
A
A
Sindonews.com – Satu dari delapan pengamat internasional dilepas kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Selain itu, semalam tiga anggota Dinas Keamanan Ukraina juga ditangkap dan dijadikan tawanan perang.
Tujuh pementau internasional masih ditahan kelompok separatis pro-Rusia di Slaviansk, Ukraina timur.Satu orang yang dibebaskan adalah pengamat asal Swedia. Diplomasi untuk membebaskan tujuh pengamat lainnya terus dilakukan.
Para pengamat dunia itu bekerja di bawah naungan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Mereka berasal dari Jerman, Polandia, Swedia, Denmark dan Republik Ceko.
Kantor berita Reuters pada Senin (28/4/2014) melansir sejumlah foto di mana para pengamat internasional dan tiga anggota Dinas Keamanan Ukraina disekap.
Pemantau asal Jerman, Col Axel Schneider, yang berbicara untuk kelompok OSCE, menegaskan bahwa mereka bukan perwira NATO. Itu merupakan bantahan atas tuduhan yang dibuat kelompok bersenjata pro-Rusia sebelumnya.
”Kami bukan tawanan perang. Kami adalah tamu dari Walikota Slaviansk Vyacheslav Ponomaryov, dan diperlakukan seperti itu,” kata Scneider.
Seorang juru bicara Ponomaryov kepada Reuters mengatakan, satu orang yang dibebaskan itu karena menderita diabetes.”Kami memutuskan untuk membiarkan dia pergi,” kata juru bicara itu.
Jerman mengkritik keras aksi kelompok bersenjata pro-Rusia tersebut. ”Pamer ke publik (dengan menyekap) pengamat OSCE dan pasukan keamanan Ukraina sebagai tawanan adalah aksi terang-terangan yang menyakiti martabat para korban,” bunyi pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman Frank - Walter Steinmeier.
Steinmeier menambahkan bahwa Rusia berkwajiban menggunakan pengaruhnya kepada kelompok separatis itu untuk membebaskan para tawanan.
Tujuh pementau internasional masih ditahan kelompok separatis pro-Rusia di Slaviansk, Ukraina timur.Satu orang yang dibebaskan adalah pengamat asal Swedia. Diplomasi untuk membebaskan tujuh pengamat lainnya terus dilakukan.
Para pengamat dunia itu bekerja di bawah naungan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Mereka berasal dari Jerman, Polandia, Swedia, Denmark dan Republik Ceko.
Kantor berita Reuters pada Senin (28/4/2014) melansir sejumlah foto di mana para pengamat internasional dan tiga anggota Dinas Keamanan Ukraina disekap.
Pemantau asal Jerman, Col Axel Schneider, yang berbicara untuk kelompok OSCE, menegaskan bahwa mereka bukan perwira NATO. Itu merupakan bantahan atas tuduhan yang dibuat kelompok bersenjata pro-Rusia sebelumnya.
”Kami bukan tawanan perang. Kami adalah tamu dari Walikota Slaviansk Vyacheslav Ponomaryov, dan diperlakukan seperti itu,” kata Scneider.
Seorang juru bicara Ponomaryov kepada Reuters mengatakan, satu orang yang dibebaskan itu karena menderita diabetes.”Kami memutuskan untuk membiarkan dia pergi,” kata juru bicara itu.
Jerman mengkritik keras aksi kelompok bersenjata pro-Rusia tersebut. ”Pamer ke publik (dengan menyekap) pengamat OSCE dan pasukan keamanan Ukraina sebagai tawanan adalah aksi terang-terangan yang menyakiti martabat para korban,” bunyi pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman Frank - Walter Steinmeier.
Steinmeier menambahkan bahwa Rusia berkwajiban menggunakan pengaruhnya kepada kelompok separatis itu untuk membebaskan para tawanan.
(mas)