Merasa bersalah, PM Korsel mengundurkan diri
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel), Chung Hong-won, mengajukan pengunduran diri pada Minggu (27/4/2014). Pengunduran ini didasari atas rasa berasalah terhadap insiden tenggelamnya kapal feri Sewol pada pertengahan pekan lalu.
"Saya ingin menuturkan permintaan maaf saya karena tidak mampu mencegah kecelakaan ini terjadi dan tidak mampu untuk benar-benar menanggapi paska kecelakaan tersebut terjadi," ungkap Hong-won, seperti dilansir Channel News Asia.
"Saya percaya, sebagai Perdana Menteri, tentu harus mengambil tanggung jawab atas insiden yang memilukan tersebut dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri," Hong-won menambahkan.
"Saya sangat berharap warga Korsel dan keluarga korban feri Sewol akan memaafkan dan mengerti posisi saya karena tidak dapat memenuhi kewajiban saya sampai akhir. Saya mohon sekali lagi untuk terus menggalang dukungan (untuk operasi pencarian)," lanjutnya.
Hingga kemarin, jumlah korban yang berhasil ditemukan dan dievakuasi dari kapal tersebut berjumlah 187. Yang membuat miris, sebanyak 48 mayat remaja putri ditemukan di kabin kapal setelah penyelam menjelajahi isi kapal.
Para korban diduga kuat adalah para pelajar SMA Danwon yang ikut melakukan perjalanan wisata ke pulau Jeju dengan kapal nahas itu.
"Saya ingin menuturkan permintaan maaf saya karena tidak mampu mencegah kecelakaan ini terjadi dan tidak mampu untuk benar-benar menanggapi paska kecelakaan tersebut terjadi," ungkap Hong-won, seperti dilansir Channel News Asia.
"Saya percaya, sebagai Perdana Menteri, tentu harus mengambil tanggung jawab atas insiden yang memilukan tersebut dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri," Hong-won menambahkan.
"Saya sangat berharap warga Korsel dan keluarga korban feri Sewol akan memaafkan dan mengerti posisi saya karena tidak dapat memenuhi kewajiban saya sampai akhir. Saya mohon sekali lagi untuk terus menggalang dukungan (untuk operasi pencarian)," lanjutnya.
Hingga kemarin, jumlah korban yang berhasil ditemukan dan dievakuasi dari kapal tersebut berjumlah 187. Yang membuat miris, sebanyak 48 mayat remaja putri ditemukan di kabin kapal setelah penyelam menjelajahi isi kapal.
Para korban diduga kuat adalah para pelajar SMA Danwon yang ikut melakukan perjalanan wisata ke pulau Jeju dengan kapal nahas itu.
(esn)