AS beber bukti foto pasukan Rusia berulah di Ukraina
A
A
A
Sindonews.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, merilis foto-foto yang berasal dari diplomat Ukraina. Foto-foto itu menunjukkan, bahwa kelompok separatis bersenjata di Ukraina timur adalah perwira militer atau intelijen Rusia.
Bukti terbaru itu akan menjadi “amunisi” AS untuk menekan Rusia yang selama ini menyangkal jika pasukannya berulah di Ukraina timur. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, mengatakan foto-foto itu sudah tersebar, baik ke media internasional maupun di media sosial seperti Twitter.
“(Foto) menunjukkan baik individu atau tanda-tanda lain terkoneksi antara Rusia dan beberapa militan bersenjata di timur Ukraina,” kata Psaki. ”Jadi ini hanya bukti lebih lanjut dari hubungan antara Rusia dan militan bersenjata (di Ukraina timur).”
Laman BBC, semalam (21/4/2014) melaporkan, serangkaian foto itu bersumber dari diplomat Ukraina untuk Washington. Foto-foto itu juga diberikan kepada Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang memantau gencatan senjata di Ukraina timur.
Cirikhas pasukan Rusia
Salah satu foto menunjukkan seorang pria bersenjata dengan cirikhas berjanggut merah dengan lencana pasukan khusus Rusia. Pria itu pernah muncul dalam krisis Georgia pada tahun 2008.
“Kita melihat orang yang sama dengan janggut sedikit kelabu dalam foto yang diambil baru-baru ini di sebuah kantor polisi di Kramatorsk yang dikuasai kelompok militan separatis,” katanya. Orang-orang dalam foto itu juga sama dengan orang yang berulah di Slavyansk pada tanggal 14 April 2014.
Hingga foto-foto itu dirilis, pihak Rusia belum memberikan konfirmasi maupun bantahan. Namun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, pernah menepis tudingan bahwa pasukan Rusia berulah di Ukraina timur. ”Tidak ada unit pasukan Rusia, pasukan layanan khusus atau instruktur di Ukraina timur,” kata Putin.
Sedangan Panglima Tertinggi NATO di Eropa, Jenderal Philip Breedlove, percaya bahwa pasukan Rusia memang beroperasi di Ukraina timur. ”Senjata dan peralatan yang mereka bawa adalah peralatan militer Rusia, dan jika warga sipil tidak mungkin bisa mendapatkan jumlah senjata militer yang besar,” katanya.
Bukti terbaru itu akan menjadi “amunisi” AS untuk menekan Rusia yang selama ini menyangkal jika pasukannya berulah di Ukraina timur. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, mengatakan foto-foto itu sudah tersebar, baik ke media internasional maupun di media sosial seperti Twitter.
“(Foto) menunjukkan baik individu atau tanda-tanda lain terkoneksi antara Rusia dan beberapa militan bersenjata di timur Ukraina,” kata Psaki. ”Jadi ini hanya bukti lebih lanjut dari hubungan antara Rusia dan militan bersenjata (di Ukraina timur).”
Laman BBC, semalam (21/4/2014) melaporkan, serangkaian foto itu bersumber dari diplomat Ukraina untuk Washington. Foto-foto itu juga diberikan kepada Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang memantau gencatan senjata di Ukraina timur.
Cirikhas pasukan Rusia
Salah satu foto menunjukkan seorang pria bersenjata dengan cirikhas berjanggut merah dengan lencana pasukan khusus Rusia. Pria itu pernah muncul dalam krisis Georgia pada tahun 2008.
“Kita melihat orang yang sama dengan janggut sedikit kelabu dalam foto yang diambil baru-baru ini di sebuah kantor polisi di Kramatorsk yang dikuasai kelompok militan separatis,” katanya. Orang-orang dalam foto itu juga sama dengan orang yang berulah di Slavyansk pada tanggal 14 April 2014.
Hingga foto-foto itu dirilis, pihak Rusia belum memberikan konfirmasi maupun bantahan. Namun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, pernah menepis tudingan bahwa pasukan Rusia berulah di Ukraina timur. ”Tidak ada unit pasukan Rusia, pasukan layanan khusus atau instruktur di Ukraina timur,” kata Putin.
Sedangan Panglima Tertinggi NATO di Eropa, Jenderal Philip Breedlove, percaya bahwa pasukan Rusia memang beroperasi di Ukraina timur. ”Senjata dan peralatan yang mereka bawa adalah peralatan militer Rusia, dan jika warga sipil tidak mungkin bisa mendapatkan jumlah senjata militer yang besar,” katanya.
(mas)