Heboh, Alaska ingin pisah dari AS & gabung Rusia

Senin, 21 April 2014 - 15:09 WIB
Heboh, Alaska ingin...
Heboh, Alaska ingin pisah dari AS & gabung Rusia
A A A
Sindonews.com – Sebuah petisi online berisi tuntutan agar Alaska memisahkan diri dari Amerika Serikat (AS) dan bergabung ke Rusia menghebohkan pihak Gedung Putih. Petisi yang muncul di website Gedung Putih pun terpaksa dihapus.

Petisi itu sudah ditandatangani 42.000 orang sebelum batas akhir pengumpulan tanda tangan pada 20 April 2014. Gedung Putih menanggapi petisi itu dengan menghapus dari situs mereka. Dalam pernyataan di website tersebut, Gedung Putih menyatakan petisi setidaknya harus didukung 100.000 tanda tangan.

Petisi berjudul “Alaska Back to Rusia” muncul di situs Gedung Putih sejak 21 Maret 2014 lalu. "Petisi itu muncul mengaju pada sejarah bahwa Svyatoi Gavriil, awak kapal Rusia yang melakukan ekspedisi 1729-1735 merupakan orang Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Alaska pada tanggal 21 Agustus 1732." tulis Voice of Rusia, Senin (21/4/2014).

Pemerintah AS menyatakan, tidak ada kewajiban hukum AS untuk menanggapi atau memenuhi tuntutan yang dalam petisi yang sempat muncul di laman Gedung Putih tersebut. Namun, petisi itu dihapus karena pengelola website tersebut membuat aturan, bahwa sebuah petisi bisa ditanggapi jika terkumpul 100.000 tanda tangan.

Petisi “Alaska kembali ke Rusia” yang muncul beberapa bulan sebelum krisis Ukraina pecah, kembali menghangat setelah Crimea benar-benar lepas dari Ukraina dan bergabung ke Rusia. Alaska semula dikelola oleh Perusahaan Rusia-Amerika antara 1799 dan 1867. Kemudian Rusia dan AS memulai pembicaraan pada penjualan Alaska ke AS pada tahun 1866.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6585 seconds (0.1#10.140)