Frustasi, Malaysia: Pencarian MH370 sangat kritis

Sabtu, 19 April 2014 - 16:04 WIB
Frustasi, Malaysia: Pencarian MH370 sangat kritis
Frustasi, Malaysia: Pencarian MH370 sangat kritis
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Malaysia mulai frustasi setelah misi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudera Hindia yang lebih dari sebulan tanpa hasil. Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein mengatakan misi pencarian pesawat pembawa 239 orang itu telah pada tahap yang sangat kritis.

Dia akan mempertimbangkan lagi misi pencarian pesawat MH370 di bawah laut, setelah misi kendaraan selama selama tujuh hari juga tidak menghasilkan apa pun. ”Upaya untuk menemukan pesawat MH370 yang hilang berada pada titik yang sangat kritis,” kata Hishamuddin, Sabtu (19/4/2014). (Baca: Cari puing MH370, Bluefin 21 menyelam untuk ketujuh kali)

”Pencarian untuk hari ini dan besok adalah pada saat yang sangat kritis. Jadi saya menghimbau untuk semua orang di seluruh dunia untuk berdoa dan berdoa keras bahwa kami menemukan sesuatu untuk dikerjakan,” lanjut menteri Malaysia itu, seperti dilansir AFP.

Pesawat tipe Boeing 777 tersebut hilang setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, pernah mengumumkan, perjalanan pesawat itu berakhir di Samudera Hindia. Sedangkan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, telah menetapkan batas pencarian pesawat MH370 tinggal seminggu lagi. (Baca juga: PM Australia: Pencarian MH370 seminggu lagi rampung)

Hishamuddin mengatakan, pencarian pesawat MH370 bukannya menemukan tanda yang baik, namun justru menjadi lebih runyam. “Kami telah mengejar setiap petunjuk yang mungkin disajikan kepada kita pada tahap ini, dan dari hari ke hari pencarian telah menjadi lebih sulit,” keluh dia.

Tak hanya misi paling sulit, dia juga mengakui bahwa pencarian pesawat MH370 tersebut merupakan misi dengan biaya termahal dalam sejarah insiden pesawat terbang. Kendati mulai frustasi, dia menekakan pencarian tidak akan dihentikan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6666 seconds (0.1#10.140)