Snowden ragukan bantahan Putin jika Rusia tak menyadap
A
A
A
Sindonews.com – Bekas kontraktor National Security Agency (NSA) Edward Joseph Snowden, membela prinsipnya untuk mempertanyakan, apakah Rusia juga melakukan penyadapan global seperti Amerika Serikat.
Pertanyaan yang diajukan Snowden secara langsung kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin itu telah disangkal dengan alasan Rusia memiliki aturan hukum ketat, di mana intelijen tidak bisa sembarangan menyadap.
Namun, Snowden ragu dengan sangkalan Putin. Adegan Snowden di stasiun televisi Rusia yang bertanya langsung kepada Putin, sempat membuat Presiden Rusia itu terkejut.
Status Snowden saat ini adalah buronan Amerika Serikat (AS) setelah dia membocorkan dokumen penyadapan global NSA. Snowden kini bersembunyi di Rusia setelah mendapatkan suaka setahun dari Putin.
Dalam sebuah komentar yang dirilis Guardian, semalam (18/4/2014), Snowden menyatakan keraguannya atas bantahan Putin jika Rusia tidak melakukan penyadapan dalam skala besar terhadap rakyatnya sendiri.”Pertanyaan-pertanyaan itu dimaksudkan untuk mengundang konsesi penting atau bantahan yang jelas,” tulis Snowden.
Semula Snowden mengajukan pertanyaan sederhana kepada Putin.”Apakah (negara Anda) menyadap, menganalisa, dan menyimpan jutaan catatan komunikasi individu?,” tanya Snowden kepada Putin.
Bantahan Putin
Putin yang kaget dengan pertanyaan Snowden menjawab; ”Anda seorang mantan agen intelijen, saya juga agen intelijen, mari kita gunakan istilah profesional,” jawab Putin kepada Snowden, yang disambut tepuk tangan dari pemirsa televisi Rusia.
Putin pun melanjutkan jawaban sanggahan atas kecurigaan Snowden itu. ”Pertama-tama, kita memiliki hukum ketat yang mengatur penggunaan sarana khusus, termasuk untuk memonitor percakapan telepon atau internet oleh intelijen. Peraturan ini membuat (intelijen) perlu mendapat perintah pengadilan untuk melakukan penyadapan terhadap individu. Itu sebabnya kita tidak bisa melakukan penyadapan massal, dan kita tidak (melakukannya) sesuai dengan hukum kita,” sangkal Putin.
Snowden mengatakan, bantahan di awal seperti itu mirip dengan sikap Obama ketika membantah bahwa NSA melakukan penyadapan global, sebelum akhirnya bukti tidak bisa dibantah lagi.
Pertanyaan yang diajukan Snowden secara langsung kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin itu telah disangkal dengan alasan Rusia memiliki aturan hukum ketat, di mana intelijen tidak bisa sembarangan menyadap.
Namun, Snowden ragu dengan sangkalan Putin. Adegan Snowden di stasiun televisi Rusia yang bertanya langsung kepada Putin, sempat membuat Presiden Rusia itu terkejut.
Status Snowden saat ini adalah buronan Amerika Serikat (AS) setelah dia membocorkan dokumen penyadapan global NSA. Snowden kini bersembunyi di Rusia setelah mendapatkan suaka setahun dari Putin.
Dalam sebuah komentar yang dirilis Guardian, semalam (18/4/2014), Snowden menyatakan keraguannya atas bantahan Putin jika Rusia tidak melakukan penyadapan dalam skala besar terhadap rakyatnya sendiri.”Pertanyaan-pertanyaan itu dimaksudkan untuk mengundang konsesi penting atau bantahan yang jelas,” tulis Snowden.
Semula Snowden mengajukan pertanyaan sederhana kepada Putin.”Apakah (negara Anda) menyadap, menganalisa, dan menyimpan jutaan catatan komunikasi individu?,” tanya Snowden kepada Putin.
Bantahan Putin
Putin yang kaget dengan pertanyaan Snowden menjawab; ”Anda seorang mantan agen intelijen, saya juga agen intelijen, mari kita gunakan istilah profesional,” jawab Putin kepada Snowden, yang disambut tepuk tangan dari pemirsa televisi Rusia.
Putin pun melanjutkan jawaban sanggahan atas kecurigaan Snowden itu. ”Pertama-tama, kita memiliki hukum ketat yang mengatur penggunaan sarana khusus, termasuk untuk memonitor percakapan telepon atau internet oleh intelijen. Peraturan ini membuat (intelijen) perlu mendapat perintah pengadilan untuk melakukan penyadapan terhadap individu. Itu sebabnya kita tidak bisa melakukan penyadapan massal, dan kita tidak (melakukannya) sesuai dengan hukum kita,” sangkal Putin.
Snowden mengatakan, bantahan di awal seperti itu mirip dengan sikap Obama ketika membantah bahwa NSA melakukan penyadapan global, sebelum akhirnya bukti tidak bisa dibantah lagi.
(mas)