Paska perjanjian Jenewa, operasi militer tetap berlangsung di Ukraina timur
A
A
A
Sindonews.com – Operasi anti teroris guna membersihkan para separatis pro Rusia yang menduduki gedung-gedung pemerintahana masih tetap berlangsung paska perjanjian Jenewa.
"Operasi anti-teroris masih berlangsung dan untuk berapa lama, tergantung pada berapa lama teroris tetap berada di negara kami, " ungkap Marina Ostapenko, juru bicara Layanan Keamanan Negara Ukraina (SBU), seperti dilansir Reuters, Jumat (18/4/2014).
Perjanjian yang disepakati oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan Ukraina itu berisikan tentang pemulihan keamanan di Ukraina, pelucutan senjata dan pengosongan gedung yang diduduki oleh para separtis pro Rusia di Ukraina timur.
Sementara itu, kelompok separatis sendiri belum mau meninggalkan gedung, karena mereka merasa keamanan mereka belum terjamin jika mereka menyerah dan meninggalkan gedung-gedung pemerintahan yang mereka duduki.
Sepertinya, realiasi dari perjanjian tersebut masih akan sulit terlaksana, mengingat tidak adanya kepercayaan antara pihak separatis pro Rusia dengan pasukan keamanan dan sebaliknya.
"Operasi anti-teroris masih berlangsung dan untuk berapa lama, tergantung pada berapa lama teroris tetap berada di negara kami, " ungkap Marina Ostapenko, juru bicara Layanan Keamanan Negara Ukraina (SBU), seperti dilansir Reuters, Jumat (18/4/2014).
Perjanjian yang disepakati oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan Ukraina itu berisikan tentang pemulihan keamanan di Ukraina, pelucutan senjata dan pengosongan gedung yang diduduki oleh para separtis pro Rusia di Ukraina timur.
Sementara itu, kelompok separatis sendiri belum mau meninggalkan gedung, karena mereka merasa keamanan mereka belum terjamin jika mereka menyerah dan meninggalkan gedung-gedung pemerintahan yang mereka duduki.
Sepertinya, realiasi dari perjanjian tersebut masih akan sulit terlaksana, mengingat tidak adanya kepercayaan antara pihak separatis pro Rusia dengan pasukan keamanan dan sebaliknya.
(esn)