Disindir bisa pecahkan MH370 dalam 1 detik, PM Malaysia marah

Selasa, 15 April 2014 - 14:55 WIB
Disindir bisa pecahkan...
Disindir bisa pecahkan MH370 dalam 1 detik, PM Malaysia marah
A A A
Sindonews.com - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, marah dengan sindiran dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim. Anwar menyindir, jika dia berposisi sebagai PM Malaysia dia bisa pecahkan kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 dalam waktu satu detik.

Hilangnya pesawat pembawa 239 orang, termasuk tujuh warga Indonesia itu telah memasuki hari ke-39. Namun, baik pencarian manual maupun pencarian dengan alat canggih hingga hari ini (15/4/2014) belum membuahkan hasil.

Najib pun tersinggung dengan sindiran Anwar Ibrahim. ”Ucapan pemimpin oposisi tidak logis dan menganggap rakyat Malaysia bodoh,” katanya pada pertemuan bulanan Departemen Keuangan di Putrajaya hari ini, seperti dilansir Bernama.

Reaksi Najib itu menanggapi laporan media China 5 April lalu, yang berisi wawancara dengan Anwar Ibrahim. Dalam wawancara itulah, Anwar menyindir PM Malaysia, bahwa seandainya dia menjadi PM Malaysia, dia bisa memecahkan masalah itu dalam satu detik.

Sindiran Anwar itu sebagai lanjutan atas keyakinannya, bahwa Pemerintah Malaysia menyembunyikan informasi penting dalam tragedi hilangnya pesawat MH370 itu.

Asumsi Anwar itu mengacu kepada keheranannya, mengapa sistem radar canggih Merconi milik Malaysia gagal mendeteksi penyimpangan rute pesawat MH370. Padahal radar itu dipasang di dekat Laut China Selatan yang meliputi garis pantai timur dan barat. (Baca: Anwar Ibrahim: Malaysia sembunyikan info soal MH370)

“Itu (alasan Malaysia) tidak hanya tidak bisa diterima, tapi tidak mungkin, bahwa pesawat belum terlihat oleh sistem radar Marconi setelah mengubah arah,” kata Anwar, saat diwawancarai media Inggris Telegraph, beberapa waktu lalu.

Kejanggalan lain, masih menurut Anwar, tidak ada reaksi cepat dari militer Malaysia maupun ototitas penerbangan sipil setelah mengetahui pesawat itu menyimpang dari rutenya, yakni dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5196 seconds (0.1#10.140)