Media asing ramai bicarakan pemilu di Indonesia
A
A
A
Sindonews.com – Pemilihan umum (pemilu) Indonesia yang berlansung hari ini, Rabu (9/4/2014) ternyata tidak hanya menarik perhatian warga negara dan media-media di Indonesia saja. Beberapa media asing turut memberitakan pemilu tersebut.
Salah satu media besar yang ikut memberitakan pemilu ini adalah kantor berita Reuters, mereka bahkan terus memberikan up date mengenai perolehan suara yang diterima oleh partai-partai besar di Indonesia.
“Partai Golkar mendapatkan suara terbanyak kedua dengan 14 % suara, disusul dengan dengan Gerindra dengan 12% suara,” tulis Reuters dalam satu judul berita di laman mereka.
Tak hanya Reuters, Channel News Asia tak luput membahas pemilu legislatif di Indonesia. Bahkan berita mengenai pemilu menjadi headline di laman website mereka. “Partai oposisi Indonesia untuk sementara unggul dalam pemilihan,” tulis headline media yang berbasis di Singapura tersebut.
Sedanggkan Wall Street Journal membahas mengenai adanya lima partai Islam dalam pemilihan umum kali ini. Namun, dalam laporannya tersebut Wall Street Journal menuliskan bahwa partai-partai Islam tersebut sepertinya tidak akan mendapatkan suara yang siginifikan.
Salah satu media besar yang ikut memberitakan pemilu ini adalah kantor berita Reuters, mereka bahkan terus memberikan up date mengenai perolehan suara yang diterima oleh partai-partai besar di Indonesia.
“Partai Golkar mendapatkan suara terbanyak kedua dengan 14 % suara, disusul dengan dengan Gerindra dengan 12% suara,” tulis Reuters dalam satu judul berita di laman mereka.
Tak hanya Reuters, Channel News Asia tak luput membahas pemilu legislatif di Indonesia. Bahkan berita mengenai pemilu menjadi headline di laman website mereka. “Partai oposisi Indonesia untuk sementara unggul dalam pemilihan,” tulis headline media yang berbasis di Singapura tersebut.
Sedanggkan Wall Street Journal membahas mengenai adanya lima partai Islam dalam pemilihan umum kali ini. Namun, dalam laporannya tersebut Wall Street Journal menuliskan bahwa partai-partai Islam tersebut sepertinya tidak akan mendapatkan suara yang siginifikan.
(esn)