Rusia: Pengerahan militer Ukraina picu perang sipil

Selasa, 08 April 2014 - 15:45 WIB
Rusia: Pengerahan militer Ukraina picu perang sipil
Rusia: Pengerahan militer Ukraina picu perang sipil
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Russia pada Selasa (8/4/2014) memperingatkan Ukraina untuk menghentikan persiapan penggunaan kekuatan militer dalam menghadapi massa penyerbu gedung-gedung pemerintah. Alasannya, penggunaan militer akan memicu perang saudara di Ukraina.

”Kami menyerukan penghentian segera dari setiap persiapan militer, yang penuh dengan risiko perang sipil,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip Reuters.

Kementerian itu melanjutkan, bahwa mereka menerima informasi perihal pengiriman pasukan militer Ukraina-- termasuk pasukan dari kelompok ultra-nasionalis—ke wilayah Donetsk.

Bahkan, informasi itu menyebut Ukraina menggelar operasi keamanan yang melibatkan pasukan sewaan dari Amerika Serikat yang berpakaian seperti pasukan khusus Ukraina. Pasukan bayaran itu disebut-sebut datang dari perusahaan jasa keamanan Greystone Ltd, yang berbasis di Amerika Serikat.

Peringatan dari Rusia itu muncul, setelah massa pro - Rusia menyerbu gedung-gedung pemerintah di tiga kota di Ukraina timur. Yakni, di Kharkiv, Lugansk dan Donetsk. Dalam aksinya massa menuntut referendum agar tiga kota itu melepaskan diri dari Ukraina.

Pemerintah Ukraina pun bereaksi. Mereka langsung menggelar operasi anti-teroris. Sebanyak 70 orang yang dituduh terlibat dalam penyerbuan gedung-gedung pemerintah ditangkap. Mereka dituduh terlibat dalam aksi separatism atau gerakan untuk memisahkan diri dari negara.

Kiev telah menuduh Rusia mengobarkan kerusuhan. Tuduhan juga muncul dari Washington yang diikuti dengan ancaman untuk menjatuhkan sanksi tambahan kepada Moskow. Namun, Rusia membantah tuduhan itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5106 seconds (0.1#10.140)