Kapal kargo Mongolia tenggelam, 11 ABK asal Korut hilang
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah kapal kargo berbendera Mongolia, Grand Fortune 1, tenggelam di lepas pantai selatan Korea Selatan (Korsel), Jumat (4/4/2014), dengan 16 Anak Buah Kapal (ABK) asal Korea Utara (Korut) didalamnya.
Seperti dilansir AL Jaeera, dari 16 ABK tersebut, tiga orang berhasil dievakuasi, sementara dua orang lainnya dinyatakan tewas. Sedangkan 11 orang dinyatakan hilang dalam insiden tersebut dan masih dalam pencarian.
“Tiga orang berhasil diselamatkan dan Sebuah upaya pencarian sedang berlangsung untuk mencari 11 ABK lainnya yang masih hilang,” ungkap para pejabat penjaga pantai Korsel dalam sebuah pernyataan.
“Para ABK yang berhasil diselamatkan langsung dibawa ke rumah sakit Korsel untuk menjalani perawatan,” ungkap Penjaga Pantai Korsel. Grand Fortune 1 yang sedang berlayar dari wilayah Chongjin di pantai timur Korut menuju Cina dengan membawa bijih besi. Kapal itu mengirimkan sinyal bahaya pada Jumat pagi di perairan Yeosu, Korsel.
Penjaga pantai mengatakan telah mengerahkan 13 kapal dan enam pesawat untuk mencari kapal dan awaknya, meskipun gelombang tinggi dan angin kencang menghambat operasi penyelamatan.
Seperti dilansir AL Jaeera, dari 16 ABK tersebut, tiga orang berhasil dievakuasi, sementara dua orang lainnya dinyatakan tewas. Sedangkan 11 orang dinyatakan hilang dalam insiden tersebut dan masih dalam pencarian.
“Tiga orang berhasil diselamatkan dan Sebuah upaya pencarian sedang berlangsung untuk mencari 11 ABK lainnya yang masih hilang,” ungkap para pejabat penjaga pantai Korsel dalam sebuah pernyataan.
“Para ABK yang berhasil diselamatkan langsung dibawa ke rumah sakit Korsel untuk menjalani perawatan,” ungkap Penjaga Pantai Korsel. Grand Fortune 1 yang sedang berlayar dari wilayah Chongjin di pantai timur Korut menuju Cina dengan membawa bijih besi. Kapal itu mengirimkan sinyal bahaya pada Jumat pagi di perairan Yeosu, Korsel.
Penjaga pantai mengatakan telah mengerahkan 13 kapal dan enam pesawat untuk mencari kapal dan awaknya, meskipun gelombang tinggi dan angin kencang menghambat operasi penyelamatan.
(esn)