Pencarian di minggu ke-4, MH370 diharapkan ketemu
A
A
A
Sindonews.com - Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 berharap pesawat yang hilang sejak 8 Maret 2014 itu ditemukan pada pencarian yang telah memasuki minggu keempat. Mereka akan terus menunggu proses pencarian pesawat yang dilakukan tim dari berbagai negara.
Para keluarga penumpang pesawat juga berharap pesawat itu ditemukan dalam kondisi baik dan tidak ada korban. Harapan itu, salah satunya disampaikan Mohammad Sahril Shaari, sepupu penumpang pesawat MH370 atas nama Mohammad Zamani Razahan.”Pada saat ini, kita merasa kita masih menunggu,” katanya kepada CNN, Selasa (1/4/2014).
Razahan naik pesawat MH370 dengan pasangan yang baru dinikahinya, Norli Akmar Humid, dari Kuala Lumpur menuju Beijing untuk berbulan madu.
“Kami tidak tahu pasti, apakah (pesawat) itu ada di Samudera Hindia atau tidak. Kami ingin melihat pesawat itu, kalau pun sudah terhempas, kami ingin melihat badannya,” lanjut Sahril.
“Dan ini adalah keinginan semua keluarga saya yang sudah tidak berdaya,” imbuh dia. Perjalanan pesawat pembawa 239 orang sudah dinyatakan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, telah berakhir di Samudera Hindia selatan.
”Saya yakin mereka akan menemukannya, tetapi jika mereka tidak, saya akan menyerahkan kepada Tuhan, mungkin ini adalah kehendak-Nya. Ini bukan akhir dari segalnya,” sambung Sahril, kerabat penumpang asal Malaysia.
Reaksi Sahril adalah kontras dengan beberapa keluarga penumpang yang lain, terutama warga asal China. Mereka masih marah dan menuduh para pejabat Malaysia memberikan informasi yang membingungkan dan bertentangan.
Kemarin, lusinan dari mereka mengunjungi sebuah kuil di Kuala Lumpur. Mereka menyalakan lilin, bernyanyi dan bermeditasi. ”(Warga) China adalah orang-orang yang baik hati Tapi kita dapat dengan jelas membedakan antara yang baik dan jahat. Kita tidak akan pernah memaafkan untuk setiap pihak yang menutupi kebenaran dari kami dan penjahat yang menunda misi penyelamatan,” kesalJiang Hui, salah satu kerabat penumpang asal China.
Dia menuntut Pemerintah Malaysia meminta maaf, karena mengumumkan pesawat MH370 jatuh tanpa menyertakan bukti-bukti yang kuat. Pengumuman itu disampaikan Perdana Menteri Najib Razak, yang mengklaim bersumber dari data satelit.
Para keluarga penumpang pesawat juga berharap pesawat itu ditemukan dalam kondisi baik dan tidak ada korban. Harapan itu, salah satunya disampaikan Mohammad Sahril Shaari, sepupu penumpang pesawat MH370 atas nama Mohammad Zamani Razahan.”Pada saat ini, kita merasa kita masih menunggu,” katanya kepada CNN, Selasa (1/4/2014).
Razahan naik pesawat MH370 dengan pasangan yang baru dinikahinya, Norli Akmar Humid, dari Kuala Lumpur menuju Beijing untuk berbulan madu.
“Kami tidak tahu pasti, apakah (pesawat) itu ada di Samudera Hindia atau tidak. Kami ingin melihat pesawat itu, kalau pun sudah terhempas, kami ingin melihat badannya,” lanjut Sahril.
“Dan ini adalah keinginan semua keluarga saya yang sudah tidak berdaya,” imbuh dia. Perjalanan pesawat pembawa 239 orang sudah dinyatakan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, telah berakhir di Samudera Hindia selatan.
”Saya yakin mereka akan menemukannya, tetapi jika mereka tidak, saya akan menyerahkan kepada Tuhan, mungkin ini adalah kehendak-Nya. Ini bukan akhir dari segalnya,” sambung Sahril, kerabat penumpang asal Malaysia.
Reaksi Sahril adalah kontras dengan beberapa keluarga penumpang yang lain, terutama warga asal China. Mereka masih marah dan menuduh para pejabat Malaysia memberikan informasi yang membingungkan dan bertentangan.
Kemarin, lusinan dari mereka mengunjungi sebuah kuil di Kuala Lumpur. Mereka menyalakan lilin, bernyanyi dan bermeditasi. ”(Warga) China adalah orang-orang yang baik hati Tapi kita dapat dengan jelas membedakan antara yang baik dan jahat. Kita tidak akan pernah memaafkan untuk setiap pihak yang menutupi kebenaran dari kami dan penjahat yang menunda misi penyelamatan,” kesalJiang Hui, salah satu kerabat penumpang asal China.
Dia menuntut Pemerintah Malaysia meminta maaf, karena mengumumkan pesawat MH370 jatuh tanpa menyertakan bukti-bukti yang kuat. Pengumuman itu disampaikan Perdana Menteri Najib Razak, yang mengklaim bersumber dari data satelit.
(mas)