Disidang di AS, Ketut minta maaf pada keluarga di Bali
A
A
A
Sindonews.com - Hari ini (25/2/2014), Ketut Pujayasa, 28, warga Indonesia yang menjadi tersangka kasus perkosaan dan penyerangan wanita Amerika Serikat (AS) disidang. Menjelang sidang, dia menitipkan surat permohonan maaf kepada keluarganya di Bali.
Surat yang dia tulis dalam bahasa Bali diberikan kepada penjaga penjara di Fort Lauderdale, Florida, AS. Dia menulis permohonan maaf kepada keluarganya di Bangli, Bali, karena terlibat persoalan hukum di AS.
Mengutip laman VOA, Ketut menegaskan, tindakannya terhadap penumpang kapal pesiar MV Nieuw Amsterdam tersebut, karena ingin membela membela kehormatan dan nama baik keluarga. Demikian disampaikan pejabat sementara Konsulat Jendral RI di Houston, Prasetyo Budi, usai menjenguk Ketut.
“Dia mengirimkan surat untuk keluarganya. Kami baru saja mengirim surat ini secara kilat yang semoga sudah bisa diterima keluarganya di Bali empat hari lagi. Isinya, sederhana, yakni dia minta maaf dan mohon doa dari keluarganya,” ujar Prasetyo.
”Ia menjelaskan bahwa, tindakannya itu semata-mata karena tidak bisa menerima pernyataan yang kasar sekali. Ia sudah coba menghilangkannya dengan merokok dan main game, tetapi selalu kembali lagi ingatan saat dimarahi itu. Ia merasa tersinggung, hingga akhirnya melakukan tindakan itu,” katanya.
Ketut yang sebelumnya merupakan pekerja kapal pesiar MV Nieuw Amesterdam, milik perusahaan Holland America, dituduh memperkosa dan menyerang penumpang kapal asal AS di hari Valentine.
Aksinya dipicu ucapan kasar korban, ketika Ketut hendak mengantarkan sarapan ke kamar korban.” wait a minute son of a bitch” ucapan korban ketika Ketut mengetuk pintu kamar wanita AS itu untuk mengantarkan sarapan. Ucapan itu yang membuatnya sakit hati.
Surat yang dia tulis dalam bahasa Bali diberikan kepada penjaga penjara di Fort Lauderdale, Florida, AS. Dia menulis permohonan maaf kepada keluarganya di Bangli, Bali, karena terlibat persoalan hukum di AS.
Mengutip laman VOA, Ketut menegaskan, tindakannya terhadap penumpang kapal pesiar MV Nieuw Amsterdam tersebut, karena ingin membela membela kehormatan dan nama baik keluarga. Demikian disampaikan pejabat sementara Konsulat Jendral RI di Houston, Prasetyo Budi, usai menjenguk Ketut.
“Dia mengirimkan surat untuk keluarganya. Kami baru saja mengirim surat ini secara kilat yang semoga sudah bisa diterima keluarganya di Bali empat hari lagi. Isinya, sederhana, yakni dia minta maaf dan mohon doa dari keluarganya,” ujar Prasetyo.
”Ia menjelaskan bahwa, tindakannya itu semata-mata karena tidak bisa menerima pernyataan yang kasar sekali. Ia sudah coba menghilangkannya dengan merokok dan main game, tetapi selalu kembali lagi ingatan saat dimarahi itu. Ia merasa tersinggung, hingga akhirnya melakukan tindakan itu,” katanya.
Ketut yang sebelumnya merupakan pekerja kapal pesiar MV Nieuw Amesterdam, milik perusahaan Holland America, dituduh memperkosa dan menyerang penumpang kapal asal AS di hari Valentine.
Aksinya dipicu ucapan kasar korban, ketika Ketut hendak mengantarkan sarapan ke kamar korban.” wait a minute son of a bitch” ucapan korban ketika Ketut mengetuk pintu kamar wanita AS itu untuk mengantarkan sarapan. Ucapan itu yang membuatnya sakit hati.
(mas)