China bentuk penyidik polusi udara
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah China telah mengirimkan tim penyidik ke daerah yang terkena polusi udara, di mana kabut asap masih menyelimuti negara tersebut, termasuk ibu kota Beijing.
Pemerintah telah memerintahkan 12 tim untuk memeriksa kawasan industri yang menjadi sumber polusi dan nama mereka yang bertanggung jawab karena melanggar standar produksi akan dipublikasikan.
Keputusan ini muncul setelah Beijing menaikkan peringatan polusi menjadi oranye, level kedua tertinggi. Saat ini, Indeks Kualitas Udara (AQI) di sejumlah wilayah di China berada pada tingkat berbahaya dan ini dipredisksikan dapat bertahan selama setidaknya tiga hari ke depan.
Seperti dilansir Chanel News Asia, Senin (24/2/2014), pembangkit listrik tenaga batu bara dan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor diyakini sebagai kontributor utama polusi di China.
Karena indikasi tersebut, Pemerintah China berharap rakyat negara itu dapat menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu topik hangat yang akan dibahas dalam Kongres Rakyat Nasional mendatang.
Warga China sendiri di sejumlah wilayah diminta untuk tidak keluar rumah untuk sementara waktu. Jika memang terpaksa keluar rumah, warga diwajibkan menggunakan masker.
Pemerintah telah memerintahkan 12 tim untuk memeriksa kawasan industri yang menjadi sumber polusi dan nama mereka yang bertanggung jawab karena melanggar standar produksi akan dipublikasikan.
Keputusan ini muncul setelah Beijing menaikkan peringatan polusi menjadi oranye, level kedua tertinggi. Saat ini, Indeks Kualitas Udara (AQI) di sejumlah wilayah di China berada pada tingkat berbahaya dan ini dipredisksikan dapat bertahan selama setidaknya tiga hari ke depan.
Seperti dilansir Chanel News Asia, Senin (24/2/2014), pembangkit listrik tenaga batu bara dan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor diyakini sebagai kontributor utama polusi di China.
Karena indikasi tersebut, Pemerintah China berharap rakyat negara itu dapat menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu topik hangat yang akan dibahas dalam Kongres Rakyat Nasional mendatang.
Warga China sendiri di sejumlah wilayah diminta untuk tidak keluar rumah untuk sementara waktu. Jika memang terpaksa keluar rumah, warga diwajibkan menggunakan masker.
(esn)