Menlu AS: Assad lebih suka berperang
A
A
A
Sindonews.com- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry, menyalahkan kubu Presiden Suriah Bashar al-Assad atas kegagalan dalam Konferensi Jenewa II untuk Suriah. Kerry menyebut, kubu Assad tidak berniat menyelesaikan konnflik dengan cara berunding, tapi lebih memilih berperang.
Komentar Menlu AS itu, disampaikan saat jumpa pers di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia, di Jakarta, Senin (17/2/2014). “Assad lebih senang menggunakan kekuatan milter Suriah (perang), daripada mencari solusi lewat pembicaraan damai,” kata Kerry.
Menurutnya, Presiden Bashar al-Assad, merupakan masalah utama dalam krisis yang terjadi di Suriah. Sebab, Assad menjadi magnet bagi para teroris."Dia adalah magnet utama untuk menarik para pejuang asing untuk datang dan berperang di Suriah," ucap Kerry.
Konflik yang sudah berlangsung selama tiga tahun di Suriah telah menewaskan lebih dari130.000orang. Para pemberontak atau oposisi tetap menghendaki rezim Assad lengser, dengan membentuk badan transisi. Sebaliknya, kubu Assad menolak lengser, dan menghendaki perundingan hanya fokus pada cara mengusir kelompok radikal yang mereka sebut sebagai teroris dari tanah Suriah.
Komentar Menlu AS itu, disampaikan saat jumpa pers di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia, di Jakarta, Senin (17/2/2014). “Assad lebih senang menggunakan kekuatan milter Suriah (perang), daripada mencari solusi lewat pembicaraan damai,” kata Kerry.
Menurutnya, Presiden Bashar al-Assad, merupakan masalah utama dalam krisis yang terjadi di Suriah. Sebab, Assad menjadi magnet bagi para teroris."Dia adalah magnet utama untuk menarik para pejuang asing untuk datang dan berperang di Suriah," ucap Kerry.
Konflik yang sudah berlangsung selama tiga tahun di Suriah telah menewaskan lebih dari130.000orang. Para pemberontak atau oposisi tetap menghendaki rezim Assad lengser, dengan membentuk badan transisi. Sebaliknya, kubu Assad menolak lengser, dan menghendaki perundingan hanya fokus pada cara mengusir kelompok radikal yang mereka sebut sebagai teroris dari tanah Suriah.
(esn)