Puluhan ribu warga Bahrain gelar demontrasi damai
Puluhan ribu warga Bahrain gelar demontrasi damai
A
A
A
Sindonews.com – Puluhan ribu warga Bahrain bergabung dalam demonstrasi damai, Sabtu (15/2/2014). Demonstrasi ini digelar untuk memperingati ulang tahun ketiga pemberontakan pro demokrasi yang gagal di negara itu.
Seperti dilaporkan Reuters, puluhan ribu warga Bahrain, termasuk wanita dan anak-anak turun ke jalan menyerukan demokrasi, reformasi politik, dan pembebasan tahanan politik.
"Kami tidak akan berhenti sampai kita mencapai tuntutan kami," teriak para pengunjuk rasa. "Syiah dan Sunni, kita semua mencintai negeri ini," tegas pengunjuk rasa. Aksi demo ini adalah yang terbesar sejak 2011 silam.
Meski polisi tak terlihat berjaga-jaga di jaan raya Budaiya, yang menghubungkan ibu kota Manama ke kota Budaiya, namun aksi demonstrasi dilaporkan berjalan dengan damai. Tak ada laporan soal bentrokan.
Satu hari sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengatakan, seorang polisi telah meninggal dalam ledakan. Pada hari yang sama, tiga polisi lainnya terluka, sedangkan 26 orang telah ditangkap.
"Beberapa desa dilanda kerusuhan, perusakan, dan polisi menjadi target serangan," kata kementerian itu.
Seperti dilaporkan Reuters, puluhan ribu warga Bahrain, termasuk wanita dan anak-anak turun ke jalan menyerukan demokrasi, reformasi politik, dan pembebasan tahanan politik.
"Kami tidak akan berhenti sampai kita mencapai tuntutan kami," teriak para pengunjuk rasa. "Syiah dan Sunni, kita semua mencintai negeri ini," tegas pengunjuk rasa. Aksi demo ini adalah yang terbesar sejak 2011 silam.
Meski polisi tak terlihat berjaga-jaga di jaan raya Budaiya, yang menghubungkan ibu kota Manama ke kota Budaiya, namun aksi demonstrasi dilaporkan berjalan dengan damai. Tak ada laporan soal bentrokan.
Satu hari sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengatakan, seorang polisi telah meninggal dalam ledakan. Pada hari yang sama, tiga polisi lainnya terluka, sedangkan 26 orang telah ditangkap.
"Beberapa desa dilanda kerusuhan, perusakan, dan polisi menjadi target serangan," kata kementerian itu.
(esn)
Explore More