AS tekan Korut pakai tangan China
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry, mengatakan, bahwa dia telah mendorong Pemerintah China untuk mengerahkan lebih banyak tekanan pada Korea Utara (Korut). AS minta China menekan Korut agar menghentikan program nuklirnya yang kontroversial.
Kerry senang setelah China bersedia untuk menekan Korut. Kesediaan China itu muncul setelah Kerry melakukan pertemuan dengan para pemimpin China, termasuk Presiden Xi Jinping dan Menteri Luar Negeri Wang Yi.
”Saya mendorong China untuk menggunakan setiap alat yang mereka miliki, semua sarana persuasi yang mereka miliki, dan membangun sejarah panjang (dengan Korut),” kata Kerry.
”Mereka membuat sangat jelas, bahwa jika Korut tidak patuh untuk bernegosiasi untuk menghentikan program nuklirnya, mereka siap untuk mengambil langkah-langkah tambahan,” lanjut Menlu AS itu, seperti dikutip AFP, Sabtu (15/2/2014).
Sementara itu Wang mengatakan kepada Kerry, bahwa China akan bekerja sama dengan semua pihak , termasuk AS, untuk memainkan peran yang konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Korea. ”China tidak akan pernah membiarkan kekacauan atau perang di Semenanjung Korea,” kata Wang.
Kerry senang setelah China bersedia untuk menekan Korut. Kesediaan China itu muncul setelah Kerry melakukan pertemuan dengan para pemimpin China, termasuk Presiden Xi Jinping dan Menteri Luar Negeri Wang Yi.
”Saya mendorong China untuk menggunakan setiap alat yang mereka miliki, semua sarana persuasi yang mereka miliki, dan membangun sejarah panjang (dengan Korut),” kata Kerry.
”Mereka membuat sangat jelas, bahwa jika Korut tidak patuh untuk bernegosiasi untuk menghentikan program nuklirnya, mereka siap untuk mengambil langkah-langkah tambahan,” lanjut Menlu AS itu, seperti dikutip AFP, Sabtu (15/2/2014).
Sementara itu Wang mengatakan kepada Kerry, bahwa China akan bekerja sama dengan semua pihak , termasuk AS, untuk memainkan peran yang konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Korea. ”China tidak akan pernah membiarkan kekacauan atau perang di Semenanjung Korea,” kata Wang.
(mas)