Korut tarik undangan pembebasan Bae, AS kesal
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Korea Utara (Korut) menarik atau membatalkan undangan kepada pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengunjungi Pyongyang. Undangan itu sedianya untuk membahas pembebasan Kenneth Bae, misionaris AS yang ditahan Korut.
Keputusan Pyongyang itu membuat Pemerintah AS kesal. Terlebih pembatalan itu untuk yang kedua kalinya. ”Kami sangat kecewa dengan keputusan DPRK(Korut) untuk membatalkan undangan yang disampaikan kepada Duta Besar Robert King untuk yang kedua kalinya, Undangan itu untuk berkunjung ke Pyongyang guna membahasa pembebasan Kenneth Bae,” kata seorang pejabat AS, yang diwawancarai dalam kondisi anonim, seperti dikutip Reuters, Senin (10/2/2014).
“DPRK menyampaikan secara terbuka pada Mei 2013, bahwa mereka tidak akan menggunakan nasib Kenneth Bae sebagai alat tawar-menawar politik,” lanjut pejabat AS itu.
”Atas permintaan keluarga Bae, Pendeta Jackson ditawarkan untuk melakukan perjalanan ke Pyongyang dalam misi kemanusiaan yang fokus pada pembebasan Bae. Kami mendukung upaya keluarga Bae dan Pendeta Jackson untuk membawa Bae pulang (ke AS),” imbuh dia.
Pejabat itu menyebut, alasan pembatalan undangan itu terkait rencana latihan perang gabungan militer AS dan Korsel yang akan digelar beberapa hari ke depan hingga April mendatang. ”Kami mengingatkan DPRK bahwa latihan militer AS dan Korsel adalahtransparan, dijadwalkan secara rutin , dan latihan sama sekali tidak terkait dengan kasus Bae.”
Keputusan Pyongyang itu membuat Pemerintah AS kesal. Terlebih pembatalan itu untuk yang kedua kalinya. ”Kami sangat kecewa dengan keputusan DPRK(Korut) untuk membatalkan undangan yang disampaikan kepada Duta Besar Robert King untuk yang kedua kalinya, Undangan itu untuk berkunjung ke Pyongyang guna membahasa pembebasan Kenneth Bae,” kata seorang pejabat AS, yang diwawancarai dalam kondisi anonim, seperti dikutip Reuters, Senin (10/2/2014).
“DPRK menyampaikan secara terbuka pada Mei 2013, bahwa mereka tidak akan menggunakan nasib Kenneth Bae sebagai alat tawar-menawar politik,” lanjut pejabat AS itu.
”Atas permintaan keluarga Bae, Pendeta Jackson ditawarkan untuk melakukan perjalanan ke Pyongyang dalam misi kemanusiaan yang fokus pada pembebasan Bae. Kami mendukung upaya keluarga Bae dan Pendeta Jackson untuk membawa Bae pulang (ke AS),” imbuh dia.
Pejabat itu menyebut, alasan pembatalan undangan itu terkait rencana latihan perang gabungan militer AS dan Korsel yang akan digelar beberapa hari ke depan hingga April mendatang. ”Kami mengingatkan DPRK bahwa latihan militer AS dan Korsel adalahtransparan, dijadwalkan secara rutin , dan latihan sama sekali tidak terkait dengan kasus Bae.”
(mas)