Kerugian 120 miliar Euro, korupsi meluas di Uni Eropa
A
A
A
Sindonews.com – Kasus korupsi menggerogoti hampir di 28 negara anggota Uni Eropa. Angka kerugian akibat korupsi yang meluas itu, bahkan mencapai €120 miliar atau USD162,19 miliar.
Demikian laporan Komisaris Uni Eropa Cecilia Malmstrom, kemarin, yang dilansir kantor berita AP, Selasa (4/2/2014). ”Korupsi merusak kepercayaan warga negara terhadap lembaga-lembaga demokrasi dan hukum. Perekonomian Eropa sakit,” kata Malmstrom.
Menurutnya, negara-negara anggota Uni Eropa telah telah melakukan banyak cara untuk memerangi korupsi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dari laporannya, hasil yang dilakukan itu belum siginifikan.
Laporan yang disampaikannya itu, menyebut, korupsi meluas di berbagai perusahaan dan kalangan di Eropa. Korupsi dianggap langka hanya di Denmark, Finlandia dan Swedia. Laporan Malmstrom itu, juga sama dengan hasil indeks persepsi korupsi dari Transparency International.
Delapan dari 10 warga negara Uni Eropa percaya bahwa hubungan dekat antara bisnis dan politik sebagai pemicu korupsi. ”Masalah di Eropa begitu banyak,” kata Carl Dolan dari Transparency International di Brussels kepada Reuters.“Ini berhubungan antara politik dan industri.”
Demikian laporan Komisaris Uni Eropa Cecilia Malmstrom, kemarin, yang dilansir kantor berita AP, Selasa (4/2/2014). ”Korupsi merusak kepercayaan warga negara terhadap lembaga-lembaga demokrasi dan hukum. Perekonomian Eropa sakit,” kata Malmstrom.
Menurutnya, negara-negara anggota Uni Eropa telah telah melakukan banyak cara untuk memerangi korupsi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dari laporannya, hasil yang dilakukan itu belum siginifikan.
Laporan yang disampaikannya itu, menyebut, korupsi meluas di berbagai perusahaan dan kalangan di Eropa. Korupsi dianggap langka hanya di Denmark, Finlandia dan Swedia. Laporan Malmstrom itu, juga sama dengan hasil indeks persepsi korupsi dari Transparency International.
Delapan dari 10 warga negara Uni Eropa percaya bahwa hubungan dekat antara bisnis dan politik sebagai pemicu korupsi. ”Masalah di Eropa begitu banyak,” kata Carl Dolan dari Transparency International di Brussels kepada Reuters.“Ini berhubungan antara politik dan industri.”
(mas)