Situasi di Ukraina kian genting, oposisi minta bantuan Barat
A
A
A
Sindonews.com - Pemimpin senior oposisi Ukraina telah menyerukan negara-negara Barat untuk memberikan lebih banyak dukungan guna memecahkan krisis politik di negaranya yang semakin genting.
Salah satu pemimpin oposisi, Arseniy Yatsenyuk, mengatakan Ukraina butuh “Marshall Plan”, atau program bantuan Amerika Serikat untuk Eropa usai Perang Dunia II. Dia mengaku telah berbicara dengan para pemimpin asing di sela-sela Konferensi Keamanan di Munich, Jerman .
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, diperkirakan akan bertemu dengannya pada hari ini (1/2/2014). Negara itu telah dilanda kekacauan sejak November 2013. Krisis politik itu dimulai sejak Presiden Viktor Yanukovych menarik diri dari kesepakatan dengan Uni Eropa dan mendukung bailout Rusia. Sejak itu, demonstrasi besar-besaran terus terjadi dengan tuntutan Presiden Yanukovych mundur.
Kantor berita BBC, melaporkan, Yatsenyuk telah berbicara dengan Presiden Jerman, Joachim Gauck dan Menteri Luar Negeri Frank - Walter Steinmeier kemarin. ”Jerman, mitra kami menyatakan dukungannya kepada rakyat Ukraina yang berjuang untuk kebebasan,” katanya.
“Ukraina sangat membutuhkan ‘Marshall Plan’ dan bukan darurat militer dalam rangka untuk menstabilkan situasi politik dan ekonomi di negara ini,” lanjut dia. Yatsenyuk , yang memimpin partai Batkivshchyna, baru-baru ini menolak tawaran dari Presiden Yanukovych untuk menjadi perdana menteri.
Sementara itu, Pemerintah Ukraina justru membuka penyelidikan terkait dugaan makar,setelah demonstrasi yang berujung kerusuhan terus terjadi.
Salah satu pemimpin oposisi, Arseniy Yatsenyuk, mengatakan Ukraina butuh “Marshall Plan”, atau program bantuan Amerika Serikat untuk Eropa usai Perang Dunia II. Dia mengaku telah berbicara dengan para pemimpin asing di sela-sela Konferensi Keamanan di Munich, Jerman .
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, diperkirakan akan bertemu dengannya pada hari ini (1/2/2014). Negara itu telah dilanda kekacauan sejak November 2013. Krisis politik itu dimulai sejak Presiden Viktor Yanukovych menarik diri dari kesepakatan dengan Uni Eropa dan mendukung bailout Rusia. Sejak itu, demonstrasi besar-besaran terus terjadi dengan tuntutan Presiden Yanukovych mundur.
Kantor berita BBC, melaporkan, Yatsenyuk telah berbicara dengan Presiden Jerman, Joachim Gauck dan Menteri Luar Negeri Frank - Walter Steinmeier kemarin. ”Jerman, mitra kami menyatakan dukungannya kepada rakyat Ukraina yang berjuang untuk kebebasan,” katanya.
“Ukraina sangat membutuhkan ‘Marshall Plan’ dan bukan darurat militer dalam rangka untuk menstabilkan situasi politik dan ekonomi di negara ini,” lanjut dia. Yatsenyuk , yang memimpin partai Batkivshchyna, baru-baru ini menolak tawaran dari Presiden Yanukovych untuk menjadi perdana menteri.
Sementara itu, Pemerintah Ukraina justru membuka penyelidikan terkait dugaan makar,setelah demonstrasi yang berujung kerusuhan terus terjadi.
(mas)