AS tak akan kerahkan kapal induk dalam Latgab dengan Korsel
A
A
A
Sindonews.com – Militer Amerika Serikat (AS) mengaku tak akan mengerahkan kapal induk dan pesawat pembom bertenaga nuklir dalam latihan perang gabungan dengan Korea Selatan (Korsel) yang direncanakan berlangsung pada bulan depan.
Tahun lalu, AS mengerahkan kapal induk dan pesawat pembom dalam latihan perang gabungan yang dikecam keras oleh Korea Utara (Korut). Latihan perang gabungan itu juga telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
"Tidak ada keterlibatan kapal induk dalam latihan tahun ini," kata seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim kepada AFP, Rabu (29/1/2014). “Selain itu, tidak ada rencana untuk mengirimkan pesawat pembom berkemampuan nuklir, seperti pada latihan tahun lalu,” lanjutnya.
"Setiap tahun, skenario yang digunakan sedikit berbeda," kata pejabat lainnya, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya. Kedua pejabat ini mengakui, bahwa AS cenderung untuk mengkalibrasi kapal dan pesawat yang dikerahkan dalam latihan gabungan itu, sebagai tanggapan terhadap perilaku Korea Utara.
Meskipun tidak akan ada kapal induk atau pembom nuklir AS yang terlibat dalam latihan, Korsel mengaku latgab akan tetap berlangsung di perbatasan laut yang disengketakan dengan Korut. Negara komunis itu telah memperingatkan "konsekuensi serius" jika latihan perang itu tetap berlangsung.
Tahun lalu, AS mengerahkan kapal induk dan pesawat pembom dalam latihan perang gabungan yang dikecam keras oleh Korea Utara (Korut). Latihan perang gabungan itu juga telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
"Tidak ada keterlibatan kapal induk dalam latihan tahun ini," kata seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim kepada AFP, Rabu (29/1/2014). “Selain itu, tidak ada rencana untuk mengirimkan pesawat pembom berkemampuan nuklir, seperti pada latihan tahun lalu,” lanjutnya.
"Setiap tahun, skenario yang digunakan sedikit berbeda," kata pejabat lainnya, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya. Kedua pejabat ini mengakui, bahwa AS cenderung untuk mengkalibrasi kapal dan pesawat yang dikerahkan dalam latihan gabungan itu, sebagai tanggapan terhadap perilaku Korea Utara.
Meskipun tidak akan ada kapal induk atau pembom nuklir AS yang terlibat dalam latihan, Korsel mengaku latgab akan tetap berlangsung di perbatasan laut yang disengketakan dengan Korut. Negara komunis itu telah memperingatkan "konsekuensi serius" jika latihan perang itu tetap berlangsung.
(esn)